TULIS TANGAN

By Feny Mariantika Firdaus

    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
Home Archive for Mei 2012

By Agha Sam Tirta



 Pada akhirnya kita akan menemukan akhir dari perjalanan kita
Menemukan dermaga usai berlayar dengan dinamika yang tak pernah sama
Memeluk waktu yang hampir meregang
Meminta jarak untuk sedikit melemah
Pilu, kaku, dan sendu.

Mata-mata sayu membisu dalam isak beradu
Menyisakan kebohongan penghantar tidur
Ini bukan dongeng!
Ini bukan kotoran pena !
tetapi ini ungkapan hati yang berwujud 

Satu persatu tertinggal
anak cacing siap menggeliat diantara
hanya saja aku tak bisa meminta
menikmati senja dikota itu
bersama, kembali




K.I.T.A


Tentang sebuah cara dalam menerima. Ketika memutuskan untuk menjadikan sebuah kata menjadi ada. KITA, yang terdiri dari dua buah komponen. Aku dan Kamu. Kita, seperti penyatuan minyak dan air, tidak akan pernah bersatu. Tapi itu kata mereka! Kini minyak dan air bisa bersatu dengan surfaktan.Surfaktan yang membuat keberadaan kita menjadi ada. Penyatuan dua manusia berbeda cara, berbeda hati, berbeda kepala bukan hal yang mudah. Tidak sekadar berbagi hahahihi tanpa makna, tetapi lebih dari itu. Karena ini akan menjadi dasar mendirikan kehidupan selanjutnya.Sebut saja kita tengah mengadu elegi. Saling menciptakan sajak tentang hari. Saling menunjukan kedua sisi. Kembali, sebuah penerimaan.

...........................................................................................................................................................

Jelas, pertemuan kita tanpa rencana. Hingga menjadi sebuah rencana untuk bertemu kembali. Kita saling mengagahkan asa. Kupikir begitu.

Sekali, dua kali, tiga kali, .... kali. Pertemuan itu semakin menjadi candu. Candu yang membiarkan rasa semakin berkembang didalam ruang berkantung harapan. 

Serasi tidak selalu sama. Dan kita terlamapau berbeda. Hanya dua hal yang membiarkan kita merasa sama. Tuhan dan rasa. Hanya keduanya, memberi kesempatan untuk kita memiliki persamaan. Diluar itu kita begitu berbeda. Wajah kehidupan berbeda rupa.

Aku menyebutnya dengan konsep alam. Konsep penerimaan dengan sejuta ruang keadaan. Konsep tunggal yang tepat untuk kita uji coba. Aku manusia dengan ribuan celah kekurangan, begitu juga dengan mu. Dan kita adalah dua orang yang memiliki harapan untuk kita dengan konsep dan cara yang berbeda.

Saling menunjukan taring, menunjukan sisi gelap, menampakan wajah murung, dan aneka perwakilan ekspresi lainya. Semua sebagai test penerimaan sebagai pasangan terbaik. Inilah jala terbaik untuk saling mengenal. Bukan menjadikan sentuhan-sentuhan sebagai alasan.

Marah, merajuk ngambeg dan aneka istilah yang lain ku sebut sebagai alat agar didengar, agar diperhatikan. Alat pancing yang mudah dan sering digunakan. Tentu saja dengan manfaat yang cukup menghasilkan. Namun harus dengan resep yang sesuai. Jangan sampai berlebihan hingga membuat keruh sebuah pertalian.

Sebuah penerimaan itu penting selain kita saling mengoreksi kekurangan. Mengoreksi bukan berarti mencari-cari kekurangan. Kekurangan bukan hal yang mutlak buruk! Kekurangan adalah sebuah sekresi tubuh yang bersifat absurd. Disaring kemudian dibuang. Mekanisme rendah resiko:)

Ya, banyak belajar tentang sebuah cara menerima orang lain. Tidak menunggalkan sikap keras kepala dan keegoisan diri. Menyenangkan ketika terjadi 'peperangan' yang menunjukan wajah utuh berpeluh rasa sayang. Membuat hati tengah terbakar menjadi adem. Ya, memiliki sensasi tersendiri. Namun yang pasti tetap dengan alur dan ritme yang terkontrol agar semua masih dalam rel yang sama.


Langganan: Postingan ( Atom )

Ruang Diskusi

Nama

Email *

Pesan *

Total Pageviews

Lates Posts

  • Bubur Manado Rasa Jayapura
    Jika berkunjung ke Papua dan mencari kuliner khas Papua, pasti semua orang akan mencari menu yang bernama Papeda . Iya, salah satu menu ut...
  • ( Karna ) Hujan
    ( Karna ) Hujan adalah cara alam memperlihatkan bahwa setiap ruang adalah kawan yang saling berkaitan , proses yang selalu k...
  • Ke-(Mati)-an
    Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarny...
Seluruh isi blog ini adalah hak cipta dari Feny Mariantika. Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ►  2022 ( 1 )
    • ►  September ( 1 )
  • ►  2021 ( 20 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  April ( 10 )
    • ►  Maret ( 1 )
    • ►  Februari ( 2 )
    • ►  Januari ( 6 )
  • ►  2020 ( 2 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2019 ( 2 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  April ( 1 )
  • ►  2018 ( 24 )
    • ►  November ( 1 )
    • ►  Oktober ( 1 )
    • ►  September ( 3 )
    • ►  Agustus ( 1 )
    • ►  Juni ( 2 )
    • ►  Mei ( 4 )
    • ►  April ( 3 )
    • ►  Maret ( 7 )
    • ►  Februari ( 2 )
  • ►  2017 ( 20 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 9 )
    • ►  Agustus ( 1 )
    • ►  Mei ( 3 )
    • ►  April ( 1 )
    • ►  Februari ( 2 )
    • ►  Januari ( 2 )
  • ►  2016 ( 41 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 6 )
    • ►  September ( 10 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  Juni ( 8 )
    • ►  April ( 2 )
    • ►  Maret ( 6 )
    • ►  Februari ( 4 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2015 ( 8 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 3 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Juni ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2014 ( 21 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Agustus ( 4 )
    • ►  Juli ( 5 )
    • ►  Mei ( 1 )
    • ►  April ( 3 )
    • ►  Maret ( 2 )
    • ►  Januari ( 4 )
  • ►  2013 ( 58 )
    • ►  Desember ( 3 )
    • ►  Oktober ( 6 )
    • ►  Agustus ( 10 )
    • ►  Juli ( 8 )
    • ►  Juni ( 3 )
    • ►  Mei ( 5 )
    • ►  April ( 5 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 10 )
    • ►  Januari ( 5 )
  • ▼  2012 ( 14 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  September ( 4 )
    • ►  Juli ( 3 )
    • ▼  Mei ( 2 )
      • Poem For You
      • K.I.T.A
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 1 )
  • ►  2011 ( 15 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Agustus ( 2 )
    • ►  Juni ( 4 )
    • ►  Mei ( 1 )
    • ►  April ( 2 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2010 ( 1 )
    • ►  November ( 1 )

Hi There, Here I am

Hi There, Here I am

bout Author

Feny Mariantika Firdaus adalah seorang gadis kelahiran Sang Bumi Ruwai Jurai, Lampung pada 25 Maret 1990.

Fe, biasa ia di sapa, sudah gemar menulis sejak duduk di bangku SMP. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi puisi dan cerita perjalanan.

Perempuan yang sangat menyukai travelling, mendaki, berdikusi, mengajar, menulis, membaca dan bergabung dengan aneka komunitas; relawan Indonesia Mengajar - Indonesia Menyala sejak tahun 2011 dan Kelas Inspirasi pun tidak ketinggalan sejak tahun 2014.

Bergabung sebagai Bidan Pencerah Nusantara sebuah program dari Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs membuat ia semakin memiliki kesempatan untuk mengembangkan hobinya dan mengunjungi masyarakat di desa-desa pelosok negeri.

Saat ini ia berada di Barat Indonesia, tepatnya di Padang setelah menikah pada tahun 2019.Pengalaman mengelilingi Indonesia membuatnya selalu rindu perjalanan, usai menghabiskan 1 tahun di kaki gunung bromo, 3,5 tahun di Papua,1 tahun di Aceh, 6 bulan di tanah borneo, kini ia meluaskan perjalanannya di Minangkabau. Setelah ini akan ke mana lagi? Yuk ikutin terus cerita perjalanannya.

Followers

Copyright 2014 TULIS TANGAN .
Blogger Templates Designed by OddThemes