TULIS TANGAN

By Feny Mariantika Firdaus

    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
Home Archive for Maret 2011



 (**Inilah keluarga kecil ku. seorang Bapak, Hero yang tak tertandingi. seorang Emak yang menjadi Mentari Penghangat nurani. seorang kakak perempuan, Uni yang menjadi Bunga di hati menaburkan keindahan untuk adiknya, dan dua orang adik laki-laki yang bisa menjadi apa saja. so love them)


25 maret 1990
Selasa pukul 17.58 WIB, Mataram Marga, Sukadana, Lampung Timur, Lampung, Indonesia.

Di sela sayup suara ayat Tuhan diserukan, di detik yang bersamaan terdengan menggelegar suara tangisan malaikat mungil yang telah sampai melegakan nafas kedunia.

Feny Mariantika binti Firdaus Yudha

Ya, sudah 21 tahun ternyata waktu yang dilewati. Ada yang berbeda ketika sampai di hari ini. Banyak hal yang sudah berubah. Jika kubuka lembaran ketika aku dulu baru bisa merangkak, penuh tawa dan halaman itu putih. Jika kubuka lembaran ketika aku duduk di bangku sekolah dasar, sudah ada duka yang mulai menyelinap diantara tawa dan halaman itu sudah ada lain warna. Jika kubuka lembaran masa remajaku, ku temukan aneka rasa di sana, ku dapati hati yang mulai berharap, mimpi yang tersusun rapi, dan cinta yang siap disaji. Bahkan ada pelangi yang menghiasi langit setelah mengusir kelabu. Ada secercah harapan yang menggeser sebongkah kekecewaan. 

Jika 21 tahun yang lalu aku mengawali nafas dengan sebuah tangisan, maka hari ini pun kuulang. Aku menangis bukan karena aku sedih, aku menangis karena aku tak lagi sanggup memilih kata untuk mewakili rasa syukur ku pada Sang Pencipta, rongga yang seolah sesak ingin meluapkan segalanya. Tak ada celah untuk aku tidak mensyukuri apa yang sudah dan belum kumiliki. Untuk sebuah kehidupan yang sungguh membuat aku hidup. Untuk semua kemudahan yang membuat aku merasa mudah, untuk segala keberkahan yang membuat aku merasa diberkahi. Aku merasakan betapa Tuhan begitu menyayangi ku. Dan itu adalah benar.

Hari ini aku mendapatka banyak kado terindah dari orang-orang yang Tuhan kirimkan untuk berbagi sayang dengan ku. Mereka memberi ku DO'A.Kado yang mereka pinta pada Tuhan untuk diberikan kepada ku.  

Subhanallah, sungguh ini membuat ku bersimpuh dengan rasa bahagia penuh syukur ku yaa Rabb..
Satu persatu mereka meminta dengan Mu untuk memberikan aku kesehatan, umur panjang, kemudahan, keberkahan, sukses, bahagia dunia akhirat, dan semua permintaan penuh kebaikan untuk ku.  Tuhan, terimakasih untuk semua ini. Tidak ada satupun nikmat yang bisa didustakan. Terimakasih ya Rabb..

Semoga do'a yang dipanjatkan berlaku untuk kita semua, amin
Terimakasih untuk penerimaan ini




Deuh, serunya bertemu dengan teman-teman penulis. Saling berbagi cerita dan tips untuk bisa konsisten dalam menulis. Memang menjadi salah satu nikmat ketika kita dipertemukan dengan orang-orang yang sama dalam mengembangkan minat dan bakat. Ceritanya kami merupakan komunitas penulis Ruang Tengah. Komunitas yang dibentuk dari teman-teman penulis yang juga pembaca karya Bang Fadh Pahdepie. 

Bertemu di media sosial membuat kami begitu dekat, secara intens saling menyapa secara virtual hingga akhirnya mengagendakan untuk bertemu di dunia nyata.



Foto ini mewakili pertemuan kami yang akhirnya berhasil juga dirangkaikan tepat pada tanggal 19 maret 2011 di daerah Menteng,Jakarta Pusat. Pada awalnya bertempat di taman Suropati dan beralih ke taman Mentang. Yup, dengan segala keterbatasan sana sini acarapun berlangsung dengan cukup seru. Kami berbagi dari hati ke hati.


Hobi menulis yang membawa aku bertemu dengan mereka, teman-teman yang menyenangkan.



Dia memang sudah tak lagi menjadi pendengar setia, tapi ku tahu ia selalu terjaga.
Ia tak pernah benar benar pergi, mungkin hanya sekedar mengulur waktu.


Sempat sedih menerjang dimalam itu, syukurlah tak membuat kelenjar lakrimal memproduksi buliran lembut. Seperti elang yang sedang membidik ikan segar dibalik air laut yang biru, melayang dan tiba tiba menyambar mangsanya begitu saja. Dapat atau malah lepas bukan perkaranya, yang terpenting adalah ketika sedang terbang, ia tak hanya terbang. Melainkan sedari jauh sudah mengincar tujuannya.

Sudah ku coba untuk membalik lembar, mewarnainya dengan warna yang berbeda. Jika berbicara hasil, ku katakan ku gagal. Karena yang ku gambar masih gambar yang serupa. Hanya saja berbeda warna. haha, aku tertawa. jelas! memang tak semudah itu menggantikannya dengan oranglain.

Kau tahu teman, jika kau selalu menggunakan batu loncatan untuk melewati sungai, maka tak mustahil jika suatu saat kau akan tergelincir. 
Seperti aku, kini ku rasakan betapa sakitnya saat aku tergelincir. Seperti yang sesepuh kita katakan!
" jangan bermain api jika tidak ingin terbakar. jangan bermain air jika tidak ingin basah".

Ku akui dengan sungguh bahwa itu benar! meski tak seutuhnya. Dia pergi, tanpa ku tahu kapan kembali atau bahkan takkan kembali. Sempat terpikir oleh ku, untuk mencari batu loncatan  seperti yang ku katakan tadi. Nyaris ku temukan dan hampir aku melompat. Namun ku urungkan! aku berhenti dan diam. Ku yakin ada cara lain.
Ya,  cara yang lebih intelektual dan lebih berhati dan lebih elegan dibandingkan ku harus mengulang kesalahan yang sama. kesalahan yang sering berulang menggunakan batu loncatan- tadi.

Terlalu sering mengulang "batu loncatan"  ya mungkin saja itu memang perumpamaan yang pas untuk hal ini.

Dengan segenap keyakinan ku, salah atau benar. tak ada yang pergi dan tak ada yang hilang. semua hanya terlalu dirasa. ya, memang hati kadang terlalu berlebihan menyampaikan pada hipotalamus, hingga kadang tak sampai pada pemahaman yang berlogika.

Saran ku teman! seberangi sungai yang kau takuti. dan biarkan batu-batu  itu pada tempatnya. anggaplah aksesoris-mu saat menakhlukan sunggai yang kau pilih untuk mengarunginya. 

Tak ada yang hilang..
Tak ada yang pergi..
Semua tetap disini.
Langganan: Postingan ( Atom )

Ruang Diskusi

Nama

Email *

Pesan *

Total Pageviews

Lates Posts

  • Bubur Manado Rasa Jayapura
    Jika berkunjung ke Papua dan mencari kuliner khas Papua, pasti semua orang akan mencari menu yang bernama Papeda . Iya, salah satu menu ut...
  • ( Karna ) Hujan
    ( Karna ) Hujan adalah cara alam memperlihatkan bahwa setiap ruang adalah kawan yang saling berkaitan , proses yang selalu k...
  • Ke-(Mati)-an
    Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarny...
Seluruh isi blog ini adalah hak cipta dari Feny Mariantika. Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ►  2022 ( 1 )
    • ►  September ( 1 )
  • ►  2021 ( 20 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  April ( 10 )
    • ►  Maret ( 1 )
    • ►  Februari ( 2 )
    • ►  Januari ( 6 )
  • ►  2020 ( 2 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2019 ( 2 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  April ( 1 )
  • ►  2018 ( 24 )
    • ►  November ( 1 )
    • ►  Oktober ( 1 )
    • ►  September ( 3 )
    • ►  Agustus ( 1 )
    • ►  Juni ( 2 )
    • ►  Mei ( 4 )
    • ►  April ( 3 )
    • ►  Maret ( 7 )
    • ►  Februari ( 2 )
  • ►  2017 ( 20 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 9 )
    • ►  Agustus ( 1 )
    • ►  Mei ( 3 )
    • ►  April ( 1 )
    • ►  Februari ( 2 )
    • ►  Januari ( 2 )
  • ►  2016 ( 41 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 6 )
    • ►  September ( 10 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  Juni ( 8 )
    • ►  April ( 2 )
    • ►  Maret ( 6 )
    • ►  Februari ( 4 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2015 ( 8 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 3 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Juni ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2014 ( 21 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Agustus ( 4 )
    • ►  Juli ( 5 )
    • ►  Mei ( 1 )
    • ►  April ( 3 )
    • ►  Maret ( 2 )
    • ►  Januari ( 4 )
  • ►  2013 ( 58 )
    • ►  Desember ( 3 )
    • ►  Oktober ( 6 )
    • ►  Agustus ( 10 )
    • ►  Juli ( 8 )
    • ►  Juni ( 3 )
    • ►  Mei ( 5 )
    • ►  April ( 5 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 10 )
    • ►  Januari ( 5 )
  • ►  2012 ( 14 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  September ( 4 )
    • ►  Juli ( 3 )
    • ►  Mei ( 2 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 1 )
  • ▼  2011 ( 15 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Agustus ( 2 )
    • ►  Juni ( 4 )
    • ►  Mei ( 1 )
    • ►  April ( 2 )
    • ▼  Maret ( 3 )
      • 21
      • Ini Baru Hobi
      • Berhenti
    • ►  Februari ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2010 ( 1 )
    • ►  November ( 1 )

Hi There, Here I am

Hi There, Here I am

bout Author

Feny Mariantika Firdaus adalah seorang gadis kelahiran Sang Bumi Ruwai Jurai, Lampung pada 25 Maret 1990.

Fe, biasa ia di sapa, sudah gemar menulis sejak duduk di bangku SMP. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi puisi dan cerita perjalanan.

Perempuan yang sangat menyukai travelling, mendaki, berdikusi, mengajar, menulis, membaca dan bergabung dengan aneka komunitas; relawan Indonesia Mengajar - Indonesia Menyala sejak tahun 2011 dan Kelas Inspirasi pun tidak ketinggalan sejak tahun 2014.

Bergabung sebagai Bidan Pencerah Nusantara sebuah program dari Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs membuat ia semakin memiliki kesempatan untuk mengembangkan hobinya dan mengunjungi masyarakat di desa-desa pelosok negeri.

Saat ini ia berada di Barat Indonesia, tepatnya di Padang setelah menikah pada tahun 2019.Pengalaman mengelilingi Indonesia membuatnya selalu rindu perjalanan, usai menghabiskan 1 tahun di kaki gunung bromo, 3,5 tahun di Papua,1 tahun di Aceh, 6 bulan di tanah borneo, kini ia meluaskan perjalanannya di Minangkabau. Setelah ini akan ke mana lagi? Yuk ikutin terus cerita perjalanannya.

Followers

Copyright 2014 TULIS TANGAN .
Blogger Templates Designed by OddThemes