TULIS TANGAN

By Feny Mariantika Firdaus

    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
Home Archive for November 2016
Betapa istimewanya satu waktu ini. Bukan sekadar waktu di mana mentari akan lahir, bukan juga sekadar di mana harapan bisa kembali diajukan. Tetapi lebih dari itu, di mana nafas begitu jelas terdengar dalam hening, sesekali suara anak pipit bernyanyi, seperti pagi ini, mengawali hari dengan sebuah do'a atas nikmat hidup dan bahagia setiap mengingatNya. 

MengingatNya menjadi salah satu bentuk romantisme kami. Mengingat betapa Allah begitu mencintai dan mengasihi, betapa Allah ada dan nyata. 

Suatu pagi di Bandung, saya semakin merasakan kenikmatan yang Allah berikan. Betapa hidup begitu membahagiakan. Bertemu dengan banyak orang baik, dijauhkan dari orang-orang yang tidak baik. Lalu apa kurangnya dari semua yang Allah berikan? Alhamdulilah tidak ada. 

Dan di waktu subuh, dalam keheningan yang sempurna saya memahami bahwa perasaan sepi dan sendiri nyatanya hanya sementara. Sebab Allah menggantinya dengan banyak hal yang membahagiakan. Allah adalah jawaban dari semua pertanyaan, termasuk pertanyaan tentang rasa sepi yang sering datang dan pergi. Bisa jadi, hubungan kami belum konsisten, masih sering saya "meninggalkan" Allah untuk hal-hal yang tidak baik. Tetapi Allah tentu saja selalu membersamai, bahkan dalam keburukan sekalipun. Allah ada untuk terus menjaga dan membawa saya kembali. Berulang kali, hingga nanti saya tidak lagi menjadi insan yang bebal dan bisa bertahan di jalan yang hanya kebenaran di sana. Suatu saat nanti, proses ini akan membawa saya pada satu muara, kebaikan. 

Alhamdulilah, alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur
Meski disambut langit Bandung yang begitu kelabu, tetapi senyum tidak henti-henti diterbitkan. Rongga dada berkembang dan kepis begitu tidak teratur, seperti ada kebahagiaan yang tiba-tiba menyergap. 

Kembali ke Ibukota yang hanya berdurasi 2 pekan ini membuat saya memutuskan untuk berkunjung ke Kota  yang pernah menjadi saksi bahwa saya pernah berusaha untuk mengembangkan mimpi sata di salah satu universitas di sini. Ah itu hanya satu cerita dari banyak tumpukam cerita di Kota Kang Emil ini. 

Kali ini saya berkunjung hanya untuk mengobati rindu. Awalnya saya sudah merencanakan untuk melakukan perjalanan ke sini, seorang diri seperti biasa. Tetapi kali ini saya putuskan untuk mengontak satu per satu teman yang seingat saya berdomisili di Bandung. 

Setelah mendapat banyak kabar dari teman yang beraneka ragam, akhirnya ada seorang teman yang Alhamdulilah ready untuk menjadi host saya selama 24 jam di sini. 

Dan saat menuliskan ini, saya tengah menikmati keramaian di sepanjang jalan daerah Pasteur. Ruas jalan yang tidak begitu luas, dengan bangunan yang nampak sesak di sisi kanan pun kiri. Ah ya, tidak banyak yang berubah dengan Bandung, masih seperti dulu, like home. 

Rencananya di waktu yang sangat sempit ini, saya akan menikmati kesejukan Lembang, menikmati kuliner-kuliner yang saya rindukan. Duh, saya sudah tidak sabar untuk memanjakan perut saya dengan menu-menu masakan Sunda yang saya banget! 

Kalau dipikir-pikir, Bandung masih cukup loveable untuk dihuni. Menghabiskan masa tua di tempat yang damai, di mana hampir semua orang ramah dan saling peduli. Di mana kenangan akan tumbuh dan besar serta mati di tempat ini. 

Alright then, happy weekend everyone :) 
Mari berbahagia 
Love from Bandung 
Langganan: Postingan ( Atom )

Ruang Diskusi

Nama

Email *

Pesan *

Total Pageviews

Lates Posts

  • Bubur Manado Rasa Jayapura
    Jika berkunjung ke Papua dan mencari kuliner khas Papua, pasti semua orang akan mencari menu yang bernama Papeda . Iya, salah satu menu ut...
  • ( Karna ) Hujan
    ( Karna ) Hujan adalah cara alam memperlihatkan bahwa setiap ruang adalah kawan yang saling berkaitan , proses yang selalu k...
  • Ke-(Mati)-an
    Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarny...
Seluruh isi blog ini adalah hak cipta dari Feny Mariantika. Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ►  2022 ( 1 )
    • ►  September ( 1 )
  • ►  2021 ( 20 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  April ( 10 )
    • ►  Maret ( 1 )
    • ►  Februari ( 2 )
    • ►  Januari ( 6 )
  • ►  2020 ( 2 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2019 ( 2 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  April ( 1 )
  • ►  2018 ( 24 )
    • ►  November ( 1 )
    • ►  Oktober ( 1 )
    • ►  September ( 3 )
    • ►  Agustus ( 1 )
    • ►  Juni ( 2 )
    • ►  Mei ( 4 )
    • ►  April ( 3 )
    • ►  Maret ( 7 )
    • ►  Februari ( 2 )
  • ►  2017 ( 20 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 9 )
    • ►  Agustus ( 1 )
    • ►  Mei ( 3 )
    • ►  April ( 1 )
    • ►  Februari ( 2 )
    • ►  Januari ( 2 )
  • ▼  2016 ( 41 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ▼  November ( 2 )
      • Istimewanya Subuh
      • Mengenang (di) Bandung
    • ►  Oktober ( 6 )
    • ►  September ( 10 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  Juni ( 8 )
    • ►  April ( 2 )
    • ►  Maret ( 6 )
    • ►  Februari ( 4 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2015 ( 8 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 3 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Juni ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2014 ( 21 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Agustus ( 4 )
    • ►  Juli ( 5 )
    • ►  Mei ( 1 )
    • ►  April ( 3 )
    • ►  Maret ( 2 )
    • ►  Januari ( 4 )
  • ►  2013 ( 58 )
    • ►  Desember ( 3 )
    • ►  Oktober ( 6 )
    • ►  Agustus ( 10 )
    • ►  Juli ( 8 )
    • ►  Juni ( 3 )
    • ►  Mei ( 5 )
    • ►  April ( 5 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 10 )
    • ►  Januari ( 5 )
  • ►  2012 ( 14 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  September ( 4 )
    • ►  Juli ( 3 )
    • ►  Mei ( 2 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 1 )
  • ►  2011 ( 15 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Agustus ( 2 )
    • ►  Juni ( 4 )
    • ►  Mei ( 1 )
    • ►  April ( 2 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2010 ( 1 )
    • ►  November ( 1 )

Hi There, Here I am

Hi There, Here I am

bout Author

Feny Mariantika Firdaus adalah seorang gadis kelahiran Sang Bumi Ruwai Jurai, Lampung pada 25 Maret 1990.

Fe, biasa ia di sapa, sudah gemar menulis sejak duduk di bangku SMP. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi puisi dan cerita perjalanan.

Perempuan yang sangat menyukai travelling, mendaki, berdikusi, mengajar, menulis, membaca dan bergabung dengan aneka komunitas; relawan Indonesia Mengajar - Indonesia Menyala sejak tahun 2011 dan Kelas Inspirasi pun tidak ketinggalan sejak tahun 2014.

Bergabung sebagai Bidan Pencerah Nusantara sebuah program dari Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs membuat ia semakin memiliki kesempatan untuk mengembangkan hobinya dan mengunjungi masyarakat di desa-desa pelosok negeri.

Saat ini ia berada di Barat Indonesia, tepatnya di Padang setelah menikah pada tahun 2019.Pengalaman mengelilingi Indonesia membuatnya selalu rindu perjalanan, usai menghabiskan 1 tahun di kaki gunung bromo, 3,5 tahun di Papua,1 tahun di Aceh, 6 bulan di tanah borneo, kini ia meluaskan perjalanannya di Minangkabau. Setelah ini akan ke mana lagi? Yuk ikutin terus cerita perjalanannya.

Followers

Copyright 2014 TULIS TANGAN .
Blogger Templates Designed by OddThemes