14 Days Overland NTT ( Part Kupang)



Keseruan dan rasa lelah sisa Labuan Bajo masih begitu sangat dirasa. Ketika pagi bangkit dari tidur panjangnya, kemudia kami bertiga berpisah di pelabuhan. Mba Zuni kembali ke Maumere dengan menggunakan bus, begitupun nasib sepeda motornya. Penasaran motor naik bus? Maka segeralah ke tanah Flores ini!

Sementara Etika menunggu jadwal kapal untuk kembali ke NTB, dan saya bersiap-siap terbang menuju Kupang. Sesaat maish di pelabuhan dan berbincang-bincang dengan Etika, lalu saya menyempatkan diri untuk check in online, namun saya gagal terus menerus. Saya merasa aneh tentu saja, dan bertanya-tanya, ada apa ini? (drama) setelah saya lihat lagi, ternyata saya salah membeli tiket. Seharusnya bulan 28 Maret 2016, namun saya membeli untuk tanggal 28 Maret 2017. Pembaca tidak sanggup menahan tawa? Sama! Hahahaha, ketika menyadari keteledoran saya membeli tiket pesawat, bukannya panik melainkan tertawa hingga terbahak-bahak. Astagfirullah sekali memang saya ini. Akhirnya, setelah mencari tiket ulang di traveloka untuk hari yang sama, maka kepanikan mulai muncul, saya pun tidak mendapatkannya.

Hingga saya mencoba mencari alternatif dengan mengubah penerbangan berbagai rute untuk bisa sampai di Kupang, namun tidak satu pun saya dapatkan. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk berdiam diri sejenak, mencoba berpikir lebih tenang. Hingga akhirnya saya mencoba mencari tiket melalui agen yang lain, satu per satu, dengan kepanikan yang sudah tidak bisa disembunyikan. Karena jika hari ini tidak sampai di Kupang, maka perjalanan menuju Rote pun akan sedikit berantakan. Sebab, tiket pesawat Kupang-Rote, Rote-Kupang, Kupang-Sumba, Sumba-Papua sudah dipesan dan sudah siap digunakan. Bayangkan jika hari ini saya tidak mendapatkan tiket, maka ‘kuota’ exploring Kupang pun akan berantakan.

Tetapi Allah berkehendak lain, Alhamdulilah sekali karena saya akhirnya mendapatkan tiket menuju Kupang melalui agen tiket yang lain. Akhirnya saya berangkat dari pelabuhan ke Bandara menggunakan jasa ojek hanya dengan membayar senilai sepuluh ribu rupiah.

Dan ya, lagi-lagi saya surpised melihat Bandara Mutiara II atau  yang saat ini bernama Bandara Komodo, Labuan Bajo yang cukup bagus. Standar internasional, kalau tidak salah. Sayangnya belum dilengkapi dengan outlet cemilan yang mendukung. Cukup lama saya menunggu, dan selama itu juga saya gunakan untuk mengisi perut, mengisi daya iphone, dan melihat-lihat souvenir di lantai 2 bandara. Ini bukan kebiasaan saya sebenarnya, hanya karena saya bosan menunggu, akhirnya saya iseng melihat-lihat. Dan tidak disangka saya membeli 2 buah barang, dompet tenun dan tas tenun berukuran kecil. Bahagianya, saya mendapatkan keduanya hanya dengan lima puluh ribu rupiah. Merdeka!

Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya pesawatnya siap terbang. Jika tidak salah, penerbangan menuju Kupang pada jam dua lewat, dan sampai di Kupang jam setengah empat.

Pendaratan pertama di Bandara El Tari, Kupang, seperti biasa. Hormon ditubuh saya mulai berebut untuk mendominasi. Entah siapa yang memang sehingga saya begitu merasa bahagia. Bertemu dengan orang-orang baru dan berada di tempat baru  dalam waktu singkat. Sesampainya di Bandara Kupang, saya menunggu jemputan. Kebetulan ada kantor cabang saya di sini, sehingga beberapa dari mereka begitu berbaik hati mau menjemput dan memberi saya penginapan untuk dua hari selama di sini.

Berkunjung ke Kupang seperti hanya sebuah persinggahan karena hanya dua hari berada di sini, itu pun tidak cukup 2 x 24 jam. Sehingga hanya sempat mengunjungi beberapa pantai yang tentu saja tetap indah. Sempat menikmati wisata kuliner dan mall di Kupang. Dan sempat berjalan dari Bandara menuju Mall Kupang, yang ternyata itu sangat jauh dan membutuhkan waktu hampir tiga jam. Hingga saya lupa berapa kali saya bertanya, dan berapa kali saya ditawari tumpangan. Dasar muka gembel sih :D

Ada beberapa dokumentasi pantai yang saya kunjungi,saran saya untuk mengexplore Kupang, siapkan waktu kurang lebih 1 minggu, siapkan kendaraan yang mendukung karena terik di Kupang begitu luar biasa dan yang pasti siapkan pakaian yang mendukung untuk dokumentasi di pantai-pantai yang indah. 

1. Pantai Kelapa 1
Pantai ini tergolong cukup bagus, tenang dan sangat mudah dijangkau. Batu karang seolah hanya sebagai pinggiran lalu memberikan ruang yang luas untuk air laut sehingga sangat saya rekomendasikan untuk berenang jika kamu bisa berenang tentunya :) 

Karena saya tidak sedang ingin berenang, maka saya hanya menikmati keindahan pemandangan saat matahari terbit. Syandu dan amat tenang. Hanya terdengar desiran ombak sesekali.




Selesai dari menikmati Pantai Kelapa 1, saya menyempatkan mengunjungi Pelabuhan. Iseng-iseng berhadiah, berharap akan ada pemandangan yang uapik dan tidak disangka-sangka :D





2. Pantai Namosain, Kelurahan Namosain

Pantai ini tergolong pantai yang berada di pusat kota. Dekat dengan pemukiman dan dibuat seperti taman untuk tempat berkumpul ria sekadar menghabiskan waktu bersama sembari menikmati lautan. Pada saat saya berkunjung ke sini air laut sedang surut dan saya berkunjung di sore hari. Waktu yang cukup tepat berkunjung ke pantai ini. 
 
3. Pantai Tablolong, Kupang Barat


Pantai yang satu ini tergolong sangat bagus dan sangat jauh. Lebih dari satu jam waktu tempuh dari pusat kota ke pantai ini. Dengan terik yang luar biasa, saya hanya mampu bertahan tidak lebih dari sepuluh menit berada di tepi pantainya. Menikmati beningnya air laut, lebutnya pasir putih dan pemandangan yang ada. 


Untuk ke pantai ini ada tiket masuk dan biaya parkir. Pantai ini sudah termasuk pantai yang dikelola. Sehingga sudah nampak saung, kotak sampah, bale-bale dan pagar. Hanya saja masih terlihat sampah plastik berserakan mengotori mata.

Saran saya, berkunjung ke pantai ini jangan siang hari. Terlalu terik. Saya sarankan untuk berkunjung pada sore hari. Konon pemandangan sunset di pantai ini cukup diburu banyak traveller.

 Demi pantai ini saya harus merelakan ditinggal oleh pesawat menuju Rote, sehingga mau tidak mau jalan satu-satunya saya akan menuju rote dengan menggunakan kapal laut esok hari. Ini merupakan pengalaman pertama saya ditinggal oleh pesawat, catat ya ditinggal oleh pesawat bukan yang lain :p
 

4. Pantai Oesapa



Di pantai ini, kita tidak bisa menikmati pasir putih atau laut seperti pada umumnya. Karena di sini 'produk' utamanya adalah hutan Mangrove yang terletak di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima. Di sini, disediakan bale-bale untuk bisa menikmati kesejukan lengkap dengan nuasa alam yang menenangkan. Kembali saya sarankan untuk berkunjung di pagi hari atau siang menjelang sore untuk menghindari terik matahari yang keterlaluan. 

5. Pantai Ketapang Satu
Pantai ini pantai yang terletak di pusat kota. Cukup nyaman jika hanya untuk bersantai di waktu yang singkat. Tiket masuk hanya lima ribu rupiah. terdapat banyak tempat duduk untuk bersantai. 
 
 Nah, karena perjalanan di Kupang hanya dua hari, maka hanya 5 tempat tersebut yang sempat untuk saya kunjungi. Ohya,  ada satu air terjun juga yang saya kunjungi, namun sudah tidak lagi mengindahkan mata dan saya sudah tidak punya dokumentasinya, sehingga tidak saya review di sini. 

Perjalanan di Kupang memang nampak tidak maksimal, sebab hati saya sudah terlanjur berada di Rote dan Sumba. Sudah tidak sabar berada di sana. Maka perjalanan di Kupang berakhir di sini.

Share this:

0 komentar :