TULIS TANGAN

By Feny Mariantika Firdaus

    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
Home Archive for April 2017



Hari ini, saya genap tiga tahun berada di Papua. Tidak hanya sekadar berpindah tempat tinggal dan tempat kerja, tetapi juga berpindah tujuan saya dalam hidup. Sebelumnya, saya masih menjadi seseorang yang berambisi melakukan banyak hal, membuat ini itu dan sebagainya. Namun seiring waktu berlalu, saya belajar banyak hal tentang apa yang sebenarnya harus saya lakukan bukan sekadar yang ingin saya lakukan. Salah satunya tentang bagaimana menjalani hidup sesuai dengan realita, bermanfaat dan tetap bahagia.

Sampai pada tahap ini, saya mengalami banyak hal. Tidak hanya dalam bentuk ujian dalam bekerja, tetapi juga cobaan hidup yang lainnya. Apapun mereka menyebutnya. Semua yang hadir dalam perjalanan hidup saya memberikan warna dan coraknya tersendiri. Saat ini saya sudah menganggap hidup saya cukup indah, sangat berwarna dan penuh dengan rasa.

Berada di Papua tidak hanya untuk bekerja semata. Bekerja pun tidak hanya untuk menghasilkan uang saja,bukan juga untuk memiliki kekuasaan, bukan juga sebuah jabatan atau kehormatan tetapi lebih dari itu, ada nilai yang lebih mulia dari itu semua. Ada amanah, ada tanggungjawab, ada kewajiban ada kepedulian yang tertulis pun tertanam. Semuanya menjadi satu di dalam diri. 

Setiap hari, secara resmi menghabiskan waktu delapan jam untuk bekerja, namun secara tidak resmi, saya membiarkan dua puluh empat jam saya, saya habiskan untuk berusaha, berpikir, berdiskusi dan belajar tentang banyak hal. Tentang faktor-faktor yang menjadi pengaruh vital untuk kehidupan di dunia baik itu kesehatan, pendidikan hingga cara bagaimana agar bisa bertahan hidup, bisa mempelajari banyak hal, bisa bersekolah, bisa membuat banyak hal yang bermanfaat untuk orang lain.Sampai kadang saya kehabisan teman bicara, teman berdiskusi, sementara isi kepala saya tidak juga habis. Seperti selalu saja tumbuh dan hidup.

Sebagai tenaga kesehatan, seorang praktisi kesehatan, saya tidak hanya terpusat pada satu isu. Tidak hanya tentang remaja, tentang perilaku seks berisiko, tidak hanya tentang  kesehatan anak usia sekolah, tidak hanya tentang perilaku hidup bersih dan sehat, tidak hanya tentang penyakit menular dan tidak menular, tidak hanya tentang kesehatan Ibu dan anak, tetapi semua, semua kelompok usia, semua lapisan masyarakat, semua pihak. Setiap hari, saya berusaha menyusun formula terbaik,belajar dengan para ahli, membaca banyak buku, agar saya benar-benar bisa bermanfaat bagi tempat di mana saya bekerja, bagi partner yang bekerjasama dengan kami, dan bagi masyarakat utamanya.

Selama tiga tahun berada di tempat ini, saya tidak pernah berhenti berpikir dan mencari cara yang sesuai untuk mengubah perilaku hidup masyarakat di sini atau minimal membantu mereka menyadari bahwa banyak hal yang harus diubah agar mereka bisa sehat secara mandiri. Karena tentu saja, selain lingkungan dan vektor ( pembawa penyakit) dari penyakit, perilaku manusia itu sendiri yang sangat mempengaruhi kesehatan mereka. Bahkan tidak hanya kesehatan, tetapi juga pendidikan dan kelayakan hidup mereka sendiri. 

Sekadar informasi, saya di Papua diamanahkan untuk memimpin kantor Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa Cabang Papua, sebuah lembaga nirlaba yang bergerak untuk kemanusiaan, memberikan pelayanan kesehatan kuratif, promotif, preventif dan rehabilitatif. Kami mengembangkan klinik kesehatan yang layak untuk kaum dhuafa, mengembangkan program kesehatan dengan metode pemberdayaan masyarakat. Tidak hanya masyarakat pada umumnya, tetapi juga pada kelompok-kelompok berisiko dan rentan. Pekerjaan yang sulit dan tidak boleh sembarangan, karena semua harus didesign berdasarkan kebutuhan msyarakat dan kemampuan lembaga itu sendiri. Kerja keras dan kerja cerdas!

Semakin banyak saya berada di garda terdepan, maka semakin saya memahami dan mengerti bagaimana kita harus membawa diri kita secara induvidual dan secara profesional.

Bekerja menjadi salah satu seni dalam menjalani dan menyelesaikan perjalanan ini, dan kita berhak memilih pola seperti apa yang akan menjadi tutur dan lakon dari diri. 



Selamat melanjutkan perjalanan, nona. Selalu ada kebaikan yang bisa disemai, jangan berhenti.
Langganan: Postingan ( Atom )

Ruang Diskusi

Nama

Email *

Pesan *

Total Pageviews

Lates Posts

  • Bubur Manado Rasa Jayapura
    Jika berkunjung ke Papua dan mencari kuliner khas Papua, pasti semua orang akan mencari menu yang bernama Papeda . Iya, salah satu menu ut...
  • ( Karna ) Hujan
    ( Karna ) Hujan adalah cara alam memperlihatkan bahwa setiap ruang adalah kawan yang saling berkaitan , proses yang selalu k...
  • Ke-(Mati)-an
    Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarny...
Seluruh isi blog ini adalah hak cipta dari Feny Mariantika. Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ►  2022 ( 1 )
    • ►  September ( 1 )
  • ►  2021 ( 20 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  April ( 10 )
    • ►  Maret ( 1 )
    • ►  Februari ( 2 )
    • ►  Januari ( 6 )
  • ►  2020 ( 2 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2019 ( 2 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  April ( 1 )
  • ►  2018 ( 24 )
    • ►  November ( 1 )
    • ►  Oktober ( 1 )
    • ►  September ( 3 )
    • ►  Agustus ( 1 )
    • ►  Juni ( 2 )
    • ►  Mei ( 4 )
    • ►  April ( 3 )
    • ►  Maret ( 7 )
    • ►  Februari ( 2 )
  • ▼  2017 ( 20 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 9 )
    • ►  Agustus ( 1 )
    • ►  Mei ( 3 )
    • ▼  April ( 1 )
      • Genap Pada Bilangan Ganjil
    • ►  Februari ( 2 )
    • ►  Januari ( 2 )
  • ►  2016 ( 41 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 6 )
    • ►  September ( 10 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  Juni ( 8 )
    • ►  April ( 2 )
    • ►  Maret ( 6 )
    • ►  Februari ( 4 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2015 ( 8 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 3 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Juni ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2014 ( 21 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Agustus ( 4 )
    • ►  Juli ( 5 )
    • ►  Mei ( 1 )
    • ►  April ( 3 )
    • ►  Maret ( 2 )
    • ►  Januari ( 4 )
  • ►  2013 ( 58 )
    • ►  Desember ( 3 )
    • ►  Oktober ( 6 )
    • ►  Agustus ( 10 )
    • ►  Juli ( 8 )
    • ►  Juni ( 3 )
    • ►  Mei ( 5 )
    • ►  April ( 5 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 10 )
    • ►  Januari ( 5 )
  • ►  2012 ( 14 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  September ( 4 )
    • ►  Juli ( 3 )
    • ►  Mei ( 2 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 1 )
  • ►  2011 ( 15 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Agustus ( 2 )
    • ►  Juni ( 4 )
    • ►  Mei ( 1 )
    • ►  April ( 2 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2010 ( 1 )
    • ►  November ( 1 )

Hi There, Here I am

Hi There, Here I am

bout Author

Feny Mariantika Firdaus adalah seorang gadis kelahiran Sang Bumi Ruwai Jurai, Lampung pada 25 Maret 1990.

Fe, biasa ia di sapa, sudah gemar menulis sejak duduk di bangku SMP. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi puisi dan cerita perjalanan.

Perempuan yang sangat menyukai travelling, mendaki, berdikusi, mengajar, menulis, membaca dan bergabung dengan aneka komunitas; relawan Indonesia Mengajar - Indonesia Menyala sejak tahun 2011 dan Kelas Inspirasi pun tidak ketinggalan sejak tahun 2014.

Bergabung sebagai Bidan Pencerah Nusantara sebuah program dari Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs membuat ia semakin memiliki kesempatan untuk mengembangkan hobinya dan mengunjungi masyarakat di desa-desa pelosok negeri.

Saat ini ia berada di Barat Indonesia, tepatnya di Padang setelah menikah pada tahun 2019.Pengalaman mengelilingi Indonesia membuatnya selalu rindu perjalanan, usai menghabiskan 1 tahun di kaki gunung bromo, 3,5 tahun di Papua,1 tahun di Aceh, 6 bulan di tanah borneo, kini ia meluaskan perjalanannya di Minangkabau. Setelah ini akan ke mana lagi? Yuk ikutin terus cerita perjalanannya.

Followers

Copyright 2014 TULIS TANGAN .
Blogger Templates Designed by OddThemes