Found Home

Kembali ke Ibukota berarti saya sudah siap dengan segala konsekuensi tentang rupa yang sudah bisa ditebak saat menjalani kehidupan di sini. Akhir-akhir ini saya harus akui bahwa proses adaptasi saya berjalan sedikit tidak baik, dipostingan sebelumnya saya mengisyaratkannya. Saya memahami bahwa saya membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama, terutama karena saya memilih untuk menarik diridari beberapa interaksi. Saya semakin mengerucutkan dengan siapa saya ingin berbicara, berinterkasi, bercerita dan sebagainya. Saya hanya ingin mencegah diri saya untuk tidak bahagia akibat interaksi yang langsung maupun tidak langsung yang memicu hal tersebut. 

Akhir pekan kemarin saya bersilaturahmi dengan kerabat saya yang berada di Bogor, menikmati suasana kereta yang dingin setelah beberapa menit sebelumnya saya harus menikmati hempasan debu dan terik matahari yang sama sekali tidak memikat. Meski berdiri sepanjang di kereta, tetapi saya sangat mampu menikmati. Terlebih saya ditemani beberapa lagu yang sedang saya suka, semakin bahagia ketika saya semakin mencerna bait-bait tiap kalimatnya. Lagu-lagu dari Fourtwnty semakin membuat saya menikmati hari, mereka sungguh paham bagaimana bermain dengan perasaan anak muda seperti saya yang mulai jenuh denganhidup yang sia-sia tanpa makna. Berat!

Bogor, tidak ada yang istimewa jika dilihat oleh mata. Tetapi bagi saya, kota ini menyimpan rasa yang berbeda. Entah karena begitu banyak kenangan di tempat ini atau memang daya ikatnya masih kuat untuk saya? Entahlah!

Menghabiskan waktu di Bogor bersama orang-orang yang nyaman bagi saya membuat saya memiliki semangat baru. Meski tidak banyak hal yang dibahas atau diskusikan namun ada banyak pelajaran yang bisa saya ambil dan cerna. Seperti bahwa hidup memang hanya perlu dijalankan, ketika kita membuka mata di pagi hari, kita hanya perlu menjalani apapun rencana yang sudah Allah siapkan untuk hari ini, besok, lusa dan seterusnya. Karena kadang saya menjadi salah satu orang yang overthinking atas apa yang ada di dalam hidup. Menyusahakan diri sekali kan? Yap! Itu sebabnya saya berusaha mengubah diri saya sendiri. Saya juga belajar bagaimana mengatur banyak aspek dalam hidup, mengatur bagaimana hidup bisa lebih sesuai dengan apa yang kita inginkan terhadap hal-hal yang bisa diubah dengan ikhtiar kita sebagai manusia. 

Bogor masih memberikan rasa nyaman untuk saya, setidaknya saya mendapatkan banyak kesempatan untuk berkontemplasi, bermonolog dan mengenang. Alhamdulilah Allah masih memberikan saya banyak kesempatan untuk merasakan aneka perasaan yang menyenangkan seperti ini, feel like I found home.

Share this:

0 komentar :