Rindu

 Ada banyak memori yang kerap datang pada saat luang. Seperti kenangan saat duduk di sebuah bus sambil menikmati hujan. Pada suatu sore di tepi pantai Nembrala, menikmati matahari tenggelam dengan hati bersuka cita. 

Hidup pernah begitu abu-abu. Jarak antara bahagia dan nelangsa seperti jarak hidung dan mulut. Terasa dekat namun tak begitu jauh. 

Kala hujan berpulang, kenangan seolah menguap ke permukaan. Menepis kabut tebal dan tak lagi memalingkan wajah. Tertayang, seorang perempuan yang menatap jauh ke angkasa. Berusaha menerka hati tapi tak kuasa. 

Ia merindu pada waktu waktu yang telah berlalu. Ia rindu pada sebuah perjalanan waktu yang penuh dengan kejutan dari semesta. Ia rindu pada teman teman yang mampu ia sapa. Ia tengah memeluk dirinya yang kuyup akan air mata. Ia merindu. 

Ingatan berbalik waktu. Ia kembali pada masa masa di mana ia begitu merindu. Melukiskan kerinduan melalui doa doa di tengah malam. Menyampaikan kerinduan melalui tangis yang tidak disuarakan. 

Ia merindu hingga pilu.


Share this:

0 komentar :