TULIS TANGAN

By Feny Mariantika Firdaus

    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
Home Archive for September 2012
Pembaharuan 'Hidup'

Selamat datang aku ucapkan teruntuk empat 'tokoh' terbaru yang kini muncul dalam season ini. Tuhan telah menakdirkan kita untuk mengaitkan tali yang dahulu masih samar...

Pencerah Nusantara,sebuah program yang secara langsung membuat kita menjadi satu tim. Dengan dasar dan pertimbangan oleh para pakar yang berpikiran bahwa kita akan menjadi tim yang sangat cocok:)Dan ini, saya pikir hanya menjadi keranjang untuk menyatukan kita. Seperti buah dengan aneka warna juga rupa. Kita berbeda, namun ulahnya kita menjadi satu kesatuan.

Tidak ada dari kita yang pernah menyangka bahwa kita akan menjadi 'keluarga' sederhana dengan tujuan hidup saat ini yang mungkin tidak jauh berbeda. Kita menjadi sebuah 'barisan' yang menceburkan diri kedalam sebuah 'elegi' kehidupan. Bermimpi mampu memberi sedikit olesan keemasan pada suatu daerah yang akan kita berikan tambahan cahaya. Dan mimpi ini sedang kita usahakan untuk menjadi nyata,perlahan. Dengan satu persatu 'kupasan' yang menjadi bagian dari masalah hidup. Tidak perlu berlebih, santai saja. Ini hanya permulaan dari apa yang akan kita jalani.

Ya, satu dua bulan kita masih berpeluh dengan tawa dan lelucon yang kadang tak lucu namun tetap kita tertawakan. Dalam do'a menyelipkan harapan agar kita tidak pernah kalah dengan amarah. Hingga jalinan ini menjadi rantai silaturahmi yang baik. 

Kawan! sepertinya kita jangan terburu-buru mengatakan bahwa kita 'cocok' menjadi kawan yang menyenangkan. Karena saya khawatir, suatu saat akan ada sekat yang membuat kita berjarak. Semoga kekhawatiran itu tidak akan pernah terjadi. 

Empat tokoh terbaru ini adalah
Pertama, Seorang dokter dengan cerita hidup yang mengesankan. Setidaknya untuk saya pribadi. Hafiidhaturrahmah, seorang dokter kelulusan Universotas Sudirman, Purwokerto. Sudah sering 'hidup' diluar negeri karena kemampuannya menakhlukan banyak hal. Mengenalnya seperti melihat seorang wanita dengan kompleksitas hampir 90 %. Pribadi yang ceria, supel, penyayang, penuh semangat, uniqe:) Kami memanggilnya dengan panggilan " emak". And you know what? I'm really loving her:) meski diawal pertemuan pada saat seleksi 2, sempat mengganggap dirinya seorang yang sombong. "ups, maafkan saya mak:)"
Kedua,Seorang Perawat alumni Universitas Indonesia yang begitu ramah. Mahasiswa dengan prestasi yang cukup membanggakan. Perawakannya cukup mewakili bahwa ia seorang yang sudah dewasa:) " hahahha, jika dibandingkan dengan aku yang seperti ini. wkwkwk". Biasa memanggilnya dengan panggilan "Nea'nea' a.k.a Nenek" lengkapnya Neala Mustika Khikmah, asli Kebumen. Nenek akan menjadi salah satu orang yang akan sering 'menasehati' saya dalam banyak hal. " welcome to my zone" hihi:P
Ketiga,Seorang sarjana psikolog yang parasnya sangat 'menarik'.hahaha. Bersyukur dia adalah seorang perempuan, karena jika tidak maka akan 'kerepotan':p Gadis asli Aceh yang cukup nampak 'membatu' tetapi jauh lebih lembut dari penulis#ngaca. Fairuz Humam,saya biasa memanggilnya dengan sebutan " Kak Fai atau kakak kedua". Pribadi yang menyenangkan meski kadang melihat ada persamaan 'koin' dengannya ketika kak Fai sedang berwajah jutek atau sedang' mengumpat' hahaha. Kak Fai merupakan psikolog lulusan Universitas Syiah Kuala,Aceh. Tidak perlu diragukan kemampuan dan pengetahuannya karena dengan apa yang ia miliki ia sangat berpotensi menjadi 'bule'. She looks so smart, guy:). Hati -hati kau akan patah  hati ketika  bertemu dan menyukainya:P
Keempat,Seorang sarjana farmasi Intitude Teknologi Bandung yang sangat lucu dan tampilannya cukup manis. Pribadi nun lembut dan cukup berbakat menjadi 'melaikat', setidaknya untuk kami berempat. Kami biasa memanggilnya 'Dede Oyip". hahahah. Seorang yang sangat lucu dan menyenangkan. Tetapi janngan salah. Meski tampak paling muda, kepiawayannya dalam banyak hal tidak bisa diragukan. Bahkan ada kalimat begini " Kami yanng kelewat gaptek atau dede oyip yang terlallu hightek?" hahaha. Olivia Herlinda, sosok manis keturunan tionghoa yang sangat menyenangkan juga menyegarkan:)

Yap, inilah 'pasukan' kami yang akan memberikan warna baru untuk siapapun yang membutuhkan:) Tidak berlebih tujuan kami. Sekadar mewujudkan mimpi untuk membangun peradaban dari akar, setidaknya membuat apa yang kami miliki menajdi lebih bermanfaat dan tepat guna. Doakan kami menjadi 'keluarga' sederhana yang akan selalu bermanfaat untuk siapapun di dunia ini. Meski kami bukan pahlawan yang selalu siap membantu orang lain, namun setidaknya kami berusaha untuk selalu bermanfaat:)


" Bukan masalah berbeda rupa, yang terpenting bisa menawarkan aneka rasa tentang hidup. Karena hidup bukan sekadar tentang benar atau salah. Bukan tentang hitam atau putih. Karena ada yang lebih utuh darinya, yakni perbedaan yang membuat makna bahwa kita memang Hidup"


Salam Semangat dari kami:)
Jakarta, 29 September 2012 


Semakin dewasa semakin memahami akan kebersamaan dengan keluarga. Bersama  Ibunda dan Ayahanda yang semakin menua. Rindu tak lagi mampu terhitung oleh waktu. Sepersekian detik selalu membelah diri hingga tak lagi mampu aku.

Membiarkan potong demi potong melewati irigasi saluran yang biasa kenangan tertumpuk tak sengaja.

" Tuhan, biarkan segenap yang aku punya hanya untuk mereka. Sebelum Kau mengizinkan aku untuk lebih jauh menjadi utuh"

Dan kini rindu semakin jelas, benderang dilangit-langit kamar. Berusaha memeluk walau akhirnya tetap meregang. 

" Izinkan aku untuk mencintai dengan sebenarnya. Memahami arti bahwa hidup berlangsung dalam keseluruhan yang tiap bagianya sudah Kau tentukan. Mampukan aku untuk bisa berbuat lebih, untuk mereka yang ku cinta..."
" Jalan kamu masih panjang, sayang"
Lebih kurang rangkaian kalimat berisi penyemangat yang banyak mereka ucapakan kepada aku dalam durasi waktu tiga puluh hari sejak 'surat putusan' yang tanpa persetujuan bisa sampai pada hari itu.

" Ya, sangat memahami bahwa waktu yang aku punya memang masih panjang ( mungkin). "Membatin. Kian memunggungi sisi diri yang selalu berpelukan dengan kesedihan. Walau aku tahu bahwa ini memang yang terbaik setidaknya untuk saat ini.

" Suatu hari, kamu akan menertawakan apa yang kamu tangisi hari ini" Ujar salah satu rekan yang turut merasakan betapa tak bernilai ketika kau harus di'buang' begitu saja dari tempatmu,semula.

Tak ada yang mampu dilakukan selain berusaha untuk tegar dan menerima. Seperti yang pernah aku katakan sebelumnya bahwa penerimaan itu tidak lebih dari sekadar membuka pintu hati dan mempersilahkan udara untuk menyegarkan ruang-ruang padat juga hampa didalamnya. Kesiapan untuk merasakan rasa kecewa sudah dinonaktifkan hingga rasa itu harus mengampiri tiba-tiba.

" Pesan dari ku untuk wanita dimana pun kalian berada. Jangan mencoba untuk percaya dengan rangakaian janji ataupun mimpi yang diutarakan oleh kekasih mu sebelum ia benar-benar meminta mu pada Tuhan lewat ijab-qobul yang sah. Karena semua itu hanya semu, maka hanya rasa kecewa dan sakit yang akan kau raup. Aku tidak pernah menyesal dengan apa yang sudah terjadi. Karena tidak akan ada manis ketika tidak pernah pahit"

" Ketika wanita berbicara tentang pernikahan itu berarti normal, ketika laki-laki berbicara tentang pernikahan itu berati serius" Ucap seorang rekan penulis yang sempat berbagi cerita pada sabtu siang. Mungkin itu berlaku untuk kalian? karena tidak bagiku. Dia sudah sangat rapi menulis rencana didalam buku kecil yang ia punya. Rencana-rencana yang sudah dipersiapakan untuk 'kami' nanti. Tetapi nyatanya? Nihil.

" Apapun yang terjadi dalam kurun waktu dua tahun terakhir adalah bukti Tuhan begitu menyayangi makhluknya."
Perlahan, kembali membuka mata bahwa apa yang salah selamanya akan tetap salah. Hukum Tuhan bukan barang dagangan yang bisa dinanti potongan harga. Ya, jangan meremehkan Tuhan!

Perlajari petunjuk-petunjuk kecil dariNya yang tanpa disadari sering diabaikan. Tidak ada kata terlambat untuk mengakui kesalahan dihadapanNya. Hanya itu yang bisa dilakukan:)

Now! move on.
Perbaiki diri sebaik-baiknya.
Belajar dan selalu belajar.
Semamgat, Karena Tuhan tidak pernah meninggalkan dalam keburukan sekalipun:)

*Dan untuk kamu yang disana, Semoga kamu selalu bahagia dengan keputusan kamu tiga puluh hari yang lalu:) Selalu ada do'a untuk kamu. Tidak terbesit rasa benci meski sedemikian rupa perlakuan itu. Bukan karena bodoh melainkan karena 'rasa' yang kita punya memang berbeda. Berbeda penampang ketulusan.
Dua Puluh

1. Berhenti mengutuk waktu yang tak mampu dikelabui
2. Sejenak menghirup kearifan dari masa lalu yang tak kelam juga tak terang pula remang
3. Memulai (kembali) jalani ketunggalan selesaikan deretan hari
4. Pagi tetap indah dengan kesyahduan irama bumi
5. Meski hati sedang tidak memiliki 'hati'
6. Bukan hampa hanya tak lagi tertata
7. Lebih berharga dari apa yang ku beri
8. Meski tak mampu menerima apa yang harus ku terima
9. Masih percaya Tuhan tidak pernah meninggalkan
10. Walau aku dalam keburukan dan hina
11. Memahami, tidak ada yang sama
12. Rasa, cipta hanya rupa
13. Janji sekadar tulisan dengan pensil yang mudah terhapus dan lupa
14. Semudah membuang sampah tidak pada tempatnya
15. Lepas dan lupakan!
16. Mengenang, tersenyum
17. Merasakan frekuensi akselerasi juga deselerasi dalam detik yang sama
18. Ini bukan sekadar tentang rasa
19. Karena ada yang hidup didalamnya
20. Harapan
Langganan: Postingan ( Atom )

Ruang Diskusi

Nama

Email *

Pesan *

Total Pageviews

Lates Posts

  • Bubur Manado Rasa Jayapura
    Jika berkunjung ke Papua dan mencari kuliner khas Papua, pasti semua orang akan mencari menu yang bernama Papeda . Iya, salah satu menu ut...
  • ( Karna ) Hujan
    ( Karna ) Hujan adalah cara alam memperlihatkan bahwa setiap ruang adalah kawan yang saling berkaitan , proses yang selalu k...
  • Ke-(Mati)-an
    Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarny...
Seluruh isi blog ini adalah hak cipta dari Feny Mariantika. Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ►  2022 ( 1 )
    • ►  September ( 1 )
  • ►  2021 ( 20 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  April ( 10 )
    • ►  Maret ( 1 )
    • ►  Februari ( 2 )
    • ►  Januari ( 6 )
  • ►  2020 ( 2 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2019 ( 2 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  April ( 1 )
  • ►  2018 ( 24 )
    • ►  November ( 1 )
    • ►  Oktober ( 1 )
    • ►  September ( 3 )
    • ►  Agustus ( 1 )
    • ►  Juni ( 2 )
    • ►  Mei ( 4 )
    • ►  April ( 3 )
    • ►  Maret ( 7 )
    • ►  Februari ( 2 )
  • ►  2017 ( 20 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 9 )
    • ►  Agustus ( 1 )
    • ►  Mei ( 3 )
    • ►  April ( 1 )
    • ►  Februari ( 2 )
    • ►  Januari ( 2 )
  • ►  2016 ( 41 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 6 )
    • ►  September ( 10 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  Juni ( 8 )
    • ►  April ( 2 )
    • ►  Maret ( 6 )
    • ►  Februari ( 4 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2015 ( 8 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 3 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Juni ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2014 ( 21 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Agustus ( 4 )
    • ►  Juli ( 5 )
    • ►  Mei ( 1 )
    • ►  April ( 3 )
    • ►  Maret ( 2 )
    • ►  Januari ( 4 )
  • ►  2013 ( 58 )
    • ►  Desember ( 3 )
    • ►  Oktober ( 6 )
    • ►  Agustus ( 10 )
    • ►  Juli ( 8 )
    • ►  Juni ( 3 )
    • ►  Mei ( 5 )
    • ►  April ( 5 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 10 )
    • ►  Januari ( 5 )
  • ▼  2012 ( 14 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ▼  September ( 4 )
      • Pembaharuan 'Hidup'
      • Perihal Rindu
      • Elegi Patah Hati
      • Buka (HItungan)
    • ►  Juli ( 3 )
    • ►  Mei ( 2 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 1 )
  • ►  2011 ( 15 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Agustus ( 2 )
    • ►  Juni ( 4 )
    • ►  Mei ( 1 )
    • ►  April ( 2 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2010 ( 1 )
    • ►  November ( 1 )

Hi There, Here I am

Hi There, Here I am

bout Author

Feny Mariantika Firdaus adalah seorang gadis kelahiran Sang Bumi Ruwai Jurai, Lampung pada 25 Maret 1990.

Fe, biasa ia di sapa, sudah gemar menulis sejak duduk di bangku SMP. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi puisi dan cerita perjalanan.

Perempuan yang sangat menyukai travelling, mendaki, berdikusi, mengajar, menulis, membaca dan bergabung dengan aneka komunitas; relawan Indonesia Mengajar - Indonesia Menyala sejak tahun 2011 dan Kelas Inspirasi pun tidak ketinggalan sejak tahun 2014.

Bergabung sebagai Bidan Pencerah Nusantara sebuah program dari Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs membuat ia semakin memiliki kesempatan untuk mengembangkan hobinya dan mengunjungi masyarakat di desa-desa pelosok negeri.

Saat ini ia berada di Barat Indonesia, tepatnya di Padang setelah menikah pada tahun 2019.Pengalaman mengelilingi Indonesia membuatnya selalu rindu perjalanan, usai menghabiskan 1 tahun di kaki gunung bromo, 3,5 tahun di Papua,1 tahun di Aceh, 6 bulan di tanah borneo, kini ia meluaskan perjalanannya di Minangkabau. Setelah ini akan ke mana lagi? Yuk ikutin terus cerita perjalanannya.

Followers

Copyright 2014 TULIS TANGAN .
Blogger Templates Designed by OddThemes