Indah itu bernama,Pagi

Dengan segala kerendahan nafas yang mulai menghirup udara pagi,mengembang-kempiskan rongga dada. Membiarkan kealamian udara melewati tiap dinding-dinging saluran pernafasan. Semakin dalam hingga turut menyegarkan saluran hipotalamus.


Ada yang merekah, membentuk lengkungan sempurna membentuk sebuah senyuman..


Dia pernah memanggilku, sayang. Membisikan semua rangkaian kata yang menurutnya mungkin saja itu indah. Sementara aku memang tengah mabuk, tengah dibuai oleh rasa dengan aneka warna hingga menyulap hari menjadi tak pernah sama suasana. Dia menjadi candu..

Aku jatuh cinta...

Sebuah deklarasi sederhana dengan kata yang juga biasa saja. Namun dibalik itu, ada sebuah harapan yang mulai ditanam, perlahan. Dengan langkah - langkah kecil, dengan doa-doa pendek. Semua menjadi cerita dalam sebuah perjalanan. Tidak lebih dari gelagat hati yang tengah menyesakan ruangnya dengan udara-udara segar dari langit yang bersih.

Aku jatuh cinta...

Kataku pada bunga yang mulai merekah, semakin indah dengan keberadaan buliran embun pada permukaanya yang lembut. Membelai kelopaknya, merasakan dinginnya rerumputan menyusup hingga pori-pori kedua kaki telanjangku.

Dia pernah memanggilku,sayang..

Hingga pada akhirnya dia seperti embun dipagi ini. Memberi keindahan diawal waktu, namun perlahan menghilang dari permukaan. 

Aku jatuh cinta, namun hilang dipenggalan waktu

Share this:

0 komentar :