Sebab Diam

Kita membiarkan jemari terbuka tanpa ada yang menggenggamnya. Sementara, namun tak tahu kapan akan diakhiri.

Bosan membiarkan malam terlalu tenang. Meramaikan dengan tangisan yang luruh oleh kenangan. Kata mereka " kenangan akan selalu menjadi santapan oleh waktu ".

Jari-jari yang tak lagi digenggam. Ia mencari kehangatan pada siang.  Pada satu sinar yang juga berdurasi. 

Pertanyaan mulai memenuhi ruang yang tak berongga didalam sana. Mencari lubang yang bisa diterka. Hilang perlahan, sebab lubang akan tertutup lagi. Akan ada rahasia tentang dinginya malam. membuka diri dalam kesahajaan. Diam, hilang..

Sebab jemari akan terus mempersiapkan. Rongga berbatas yang akan saling menghangatkan. Diam, namun saling mendoakan. Diam sebab Tuhan selalu mendengar.

Sebab pergi dalam diam hanya membuat lubang kembali bertuan. Sebab malam selalu tanpa suara raya.

Share this:

0 komentar :