TULIS TANGAN

By Feny Mariantika Firdaus

    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
Home Archive for April 2014
Kembali ke ibukota, berarti kembali pada aneka rutinitas dan pemandangan yang cukup menyesakkan. Banjir, bau sampah, macet, pengamen, pengemis, gelandangan, bendera partai, perang klakson, asap rokok dan aneka rupa ” aksesoris ” yang sudah menjadi ciri khas dari ibukota.

Dan hal yang sangat mengganggu mata adalah tumpukan atau ceceran sampah plastik bekas botol minuman pun bungkus makanan, bungkus permen, hingga sisa rokok. Yang menjadi catatan penting, sampah - sampah tersebut tidak hanya ditemui di pinggir jalan atau pasar tetapi juga kita temui di lingkungan pendidikan, sekolah dan kampus. Sayangnya, kebiasaan buruk yang menjadi awal dalam kerusakan lingkungan belum benar-benar dipahami bahkan oleh yang terdidik.

Ketika diluar sana, banyak sekali komunitas yang tengah berteriak untuk penghijauan, untuk menjaga bumi dari kerusakan, di tempat - tempat lain bahkan dengan terbuka membiarkan bumi hancur perlahan tanpa ada upaya apapun. Padahal, dengan tidak membuang sampah sembarangan, kita sudah melakukan hal  bermanfaat untuk lingkungan dan bumi kita.

Lagi- lagi sangat disayangkan, ketika banyak orang yang menganggap dirinya paham dan mengerti tetapi dengan sadar dan sengaja tetap melakukan kerusakan.
 
 
Mulai dari diri sendiri! Buktikan kepedulian mu terhadap bumi.
 
#Save Our Earth#

 " Saya senang menjadi bagian dari mereka. Mari bergerak berjamaah.."


Jika saat ini sedang riuh membincangkan efek Jokowi dalam pesta demokrasi, maka kali ini saya akan bercerita mengenai "Efek ABW" dalam kehidupan pribadi saya. Iya, beliau adalah sosok dengan pesona luar biasa. He's true leader dalam benak saja. Sosok beliau membuat saya tertarik dengan gerakan yang dilahirkan beberapa tahun yang lalu. Indonesia Mengajar. Seperti angin yang menyegarkan,Indonesia Mengajar mampu membawa anak-anak muda dengan status sarjananya mendaftarkan diri untuk menjadi guru di pelosok negeri. Semacam ada perasaan haru dan bangga, anak muda mulai percaya diri untuk membangun mimpinya bersama.

Sayangnya, saya belum memenuhi syarat untuk bisa mendaftarkan diri sebagai Pengajar Muda pada saat itu. Hal tersebut tidak membuat saya kecewa, melainkan akhirnya membuat saya bergabung bersama anak muda yang tetap ingin sumbang peran namun tetap berada di Ibukota, gerakan ini dibidani oleh Indonesia Mengajar dan lahirlah Indonesia Menyala. Sejak akhir 2010 hingga 2012 saya aktif di dalamnya. Kami menjaring siapa saja yang ingin berbagi peran untuk anak-anak Indonesia dimana pun berada. Kami mengguncangkan gerakan dengan slogan " satu tangan satu buku" juga melalui acara Pack Your Spirit karena pada saat itu kami tidak hanya fokus pada pengumpulan buku melainkan juga pada sumber daya manusia yang harus berpartisipasi. Ah ya, Efek ABW lebih dari sekadar penyegaran, melainkan seperti sumber energi baru yang membuat banyak orang semakin optimis.

Keterlibatan saya kian bercabang ketika saya memutuskan untuk turut serta dalam agenda sehari mengajar di Kelas Inspirasi yang juga anak gerakan dari Indonesia Mengajar. Saya memutuskan untuk ikut di wilayah Jawa Timur, tepatnya SD N 2 Ngabab, Pujon, Batu, Malang. Mengapa harus Malang? Karena saya ingin bertemu dengan adik-adik yang luar biasa disana. Saya ingin bertemu dengan anak Indonesia di berbagai daerah, dan Malang salah satunya. Karena mereka pasti istimewa.


Tanggal 11 November menjadi sejarah dalam hidup saya dimana pada hari itu saya berhasil menulis 100 surat dengan tulisan tangan untuk siswa disana.Saya yang berprofesi sebagai Bidan, sempat bingung harus bagaimana menyampaikan inspirasi dari profesi saya pada siswa ditingkat sekolah dasar, hingga akhirnya saya membuat materi sederhana dan menambahkan 100 surat. Surat yang saya buat tanpa rencana sebelumnya. Saya hanya berusaha mencari cara bagaimana bisa menginggalkan sesuatu yang bisa mereka lihat kembali. Saat itu terpikirkan oleh saya untuk menulis surat dengan isi yang berbeda meski hampir semua membicarakan tentang impian, tentang cita-cita dan yang pasti tentang dunia anak-anak. Hanya berusaha menyederhanakan pesan melalui selembar kertas.Saya namai 100 surat itu surat pelangi. Karena  menulis dan membungkusnya dengan kertas warna- warni.100 surat ini saya tulis selama perjalanan di kereta dari Jakarta menuju Malang. Luar biasa, perasaan saya meluap-luap ketika menulis surat-surat tersebut. Begitu berharap bahwa adik-adik disana akan bahagia dengan kedatangan tim kami.


Mengajar sehari di Kelas Inspirasi menjadi kesempatan yang berharga. Belajar dari para murid. Ada yang hanya menunduk malu, ada yang dengan aktif selalu menjawab,ada yang dengan berani maju ke depan saat saya meminta untuk menjadi partner drama, ada yang dengan kesungguhan menulis cita-cita ingin menjadi seorang Ibu. Subhanallah, saya ingat sekali. Reni, siswi kelas 4, dia membuat saya terharu. Untuk ukuran jaman yang serba maju, masih ada generasi yang dengan mulia sudah menetapkan cita-citanya menjadi seorang Ibu. She's great!

Proses belajar-mengajar memang hanya satu hari, tetapi mereka masih tetap menghubungi saya melalui sms pun telephone. Mereka bertanya kapan saya akan datang ke SD mereka lagi? Iyes, saya terharu. Mereka masih mengingat saya. Mereka memang mengesankan sekali. 

Kini Kelas Inspirasi menjadi salah satu acara yang benar-benar membuat para profesional ingin melibatkan diri.Meski harus cuti satu hari,tidak mendapatkan materi, tidak mendapatkan apapun kecuali pengalaman yang berharga. Seolah menjadi 'tren' baru.

Hal ini yang nyata saya rasakan saat saya ikut terlibat menjadi salah satu bagian dari "Adminnya blog KI yang kece", kumpulan partisipan dari gerakan ini yang juga bertugas mengelola blog Kelas Inspirasi. Saya secara tidak langsung menjerumuskan diri lagi kedalam pusaran anak muda yang sedang asik dalam memadukan antara minat,pekerjaan dan nilai. Apapun gerakan yang saat ini sedang menjadi tren, saya melihat tiga hal yang sedang disatukan. Minat, pekerjaan dan nilai. 

Luar biasa! semangat itu berwujud dalam aktifitas sosial yang tetap asik dan gaul namun memberi manfaat untuk banyak orang.


Kini kami sebagai adminnya blog KI yg kece tengah menjaring semua pihak yang pernah terlibat dalam kegiatan Kelas Inspirasi dimana pun diselenggarakan acara tersebut, untuk menuliskan kisahnya dalam bentuk narasi yang didukung oleh gambar/foto saat acara berlangsung. Tujuannya agar kita bisa memperluas gerakan dan berbagi inspirasi pada orang lain yang belum terlibat melalui tulisan ini. Kategori tulisannya adalah cerita dari inspirator ( pengajar), dokumentator, dan panitia. Kami juga menyediakan ruang kepada media untuk berbagi berita dan video. Semua cerita, berita dan video yang masuk dan lulus seleksi akan ditampilkan di www.blog.kelasinspirasi.org

Wush!Alhamdulilah Gusti,bersyukur sekali bisa bergabung dengan banyak komunitas yang membuat kemampuan diri semakin berkembang, menambah teman dimana-mana, dan bisa jadi ini menjadi salah satu kunci terbukanya pintu rezeki dan jodoh loh!Ups, yang terakhir bisa jadi loh, Geng! Tapi, tapi jangan salah niat ya. Niat utamanya adalah menjadi bagian dari gerakan berjamaah ini. Kalau sendiri susah, bersama akan lebih mudah!


Salam hangat penuh semangat!!



Tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika hidup sudah kita gantungkan pada Allah..

Iya, belum luput dari benak saya ketika mendapati hasil bahwa saya belum lulus dalam seleksi mahasiswa baru di Univeristas yang memang saya inginkan. Rasa kecewa tentu saja langsung menghampiri saya dan tinggal disana selama beberapa saat.

Belum lekang rasa kecewa karena gagal, kini rasa itu hadir kembali ketika application letter untuk bisa mengabdi di pelosok negeri dalam wadah yang berbeda belum juga berkabar. Menjadi seseorang yang hanya bisa berdiam diri menunggu hasil adalah hal yang paling tidak saya inginkan. Saya ingin ini, itu, banyak sekali!

Sampai akhirnya saya berdamai dengan diri sendiri dan memutuskan untuk pulang ke rumah. Mungkin bisa jadi Allah ingin saya lebih lama bersama keluarga yang teramat saya cintai. Iya, setelah hijrah, keberadaan saya kali itu adalah yang paling lama. Saya berusaha untuk menikmatinya meski rasanya seperti ingin meledak. Dinamika keluarga besar yang tentu saja tidak sama seperti sinetron di telivisi, tidak sampai seperti itu, tetapi sudah cukup membuat saya menyadari banyak hal. Membangun keluarga harus dengan bahan yang benar, tidak hanya bahan yang kokoh, tetapi juga benar. Bahkan saya memahami bahwa renovasi untuk penyegaran itu penting, meski hanya sekadar mengganti warna cat dinding.

Genap tiga minggu di rumah, saya memutuskan untuk solo backpacker menuju Palembang dan Bangka. Lagi-lagi rencana saya Allah putar 360 derajat. Sore itu ada pihak yang meminta saya datang pada hari senin untuk meeting. Iya, Saya mulai tertarik dengan cara Allah menyeret saya kesana kemari.

Merindukan Jakarta dengan segala ketidakberaturannya. Saya menunaikan tugas di Jakarta termasuk ikut dalam pertemuan komunitas, membantu acara kantor lama, sampai memenuhi permintaan teman-teman yang ingin duduk bersama sekadar berbagi cerita. Menyenangkan memang. Hidup seperti para leluhur yang berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

Di sela aktifitas yang serba tidak terjadwal, saya bisa menikmati perjalanan mendaki gunung setiap akhir pekan. Merbabu dan Karang menjadi pilihan. Menyenangkan, sangat! Saya mulai membuat hidup menjadi lebih mudah dari sebelumnya karena selalu saya palu dengan standar-standar yang entah mengapa harus begitu. 

Bertemu teman-teman baru yang membuat saya semakin riang, semakin banyak belajar bahwa hidup itu jalan sendiri. Ibarat ujian, semua persoalan dikerjakan sendiri. Tidak bisa menyontek, tidak! Karena tidak ada persoalan yang sama pada tiap orang, dan tidak ada persoalan tanpa jawaban.

Saya mulai memahami mengapa Allah memberikan interval ini. Untuk kembali memikirkan dengan lapang dan leluasa tentang apa yang tertanam didalam sana. Hidup seperti apa yang kamu inginkan,Fe?

Apa benar, hidup yang penuh ambisi dan mimpi-mimpi untuk bisa menjadi seseorang yang ber'nama'?
Apa benar, hidup yang waktunya kamu habiskan didepan layar dengan tumpukan kertas setiap harinya?
Apa benar, hidup yang hanya memikirkan pencapaian untuk mu saja?

Lantas, kalau sudah kamu dapatkan, hidup mu sudah selesai?

Ketika waktu mu tersita dengan ambisi dan mimpi, dimana Allah kamu sisipkan?
Ketika hidup mu dihabiskan dengan tugas dan tugas, adakah keluarga masih kamu pikirkan?
****

Ketika itu saya kembali mempelajari diri sendiri. Sejauh mana saya bisa melangkah, semampu apa saya bisa berbuat, seimbangkah antara misi dan visi yang dijalankan. Iya, Allah memberikan interval ini tidak dengan sia-sia.

Milestone yang dibuat dengan pertimbangan yang matang, tetapi Allah juga sudah membuatnya satu yang pasti untuk saya. Tanpa perlu meragukan kepiawaianNya dalam membuat rencana besar untuk umatNya.

Hari penuh syukur tentu saja membuat semuanya lebih mudah. Kesulitan sudah pasti ada, tetapi kembali pada prinsipnya. Allah selalu menciptakan semuanya berpasangan, bersama kesulitan pasti ada kemudahan. 

Ah iya, setiap kita memang memiliki cara tersendiri dalam menikmati hidup, berbagi manfaat dan berbagi kebahagiaan. Saya hanya ingin titip pesan yang juga saya tujukan kepada diri sendiri, selalu, setiap saat,menjadi alarm untuk saya agar menjaga keseimbangan hubungan antara kita dengan Tuhan.. Demi Allah, tujuan hidup kita tidak lebih dari sekadar perjalanan yang akan berakhir kepada Dia.

Intan dan gula hanya pemanis
karya,cita dan cipta manusia juga hanya sebagai lampu jalan yang menerangi langkah
kebaikan dan ketaatan akan menjadi peringan neraca
Semua yang hidup akan kembali padaNya
Gajah mati meninggalkan gading
Manusia mati meninggalkan nama
Kehidupan berakhir meninggalkan pertanggungjawaban selanjutnya...

Langganan: Postingan ( Atom )

Ruang Diskusi

Nama

Email *

Pesan *

Total Pageviews

Lates Posts

  • Bubur Manado Rasa Jayapura
    Jika berkunjung ke Papua dan mencari kuliner khas Papua, pasti semua orang akan mencari menu yang bernama Papeda . Iya, salah satu menu ut...
  • ( Karna ) Hujan
    ( Karna ) Hujan adalah cara alam memperlihatkan bahwa setiap ruang adalah kawan yang saling berkaitan , proses yang selalu k...
  • Ke-(Mati)-an
    Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarny...
Seluruh isi blog ini adalah hak cipta dari Feny Mariantika. Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ►  2022 ( 1 )
    • ►  September ( 1 )
  • ►  2021 ( 20 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  April ( 10 )
    • ►  Maret ( 1 )
    • ►  Februari ( 2 )
    • ►  Januari ( 6 )
  • ►  2020 ( 2 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2019 ( 2 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  April ( 1 )
  • ►  2018 ( 24 )
    • ►  November ( 1 )
    • ►  Oktober ( 1 )
    • ►  September ( 3 )
    • ►  Agustus ( 1 )
    • ►  Juni ( 2 )
    • ►  Mei ( 4 )
    • ►  April ( 3 )
    • ►  Maret ( 7 )
    • ►  Februari ( 2 )
  • ►  2017 ( 20 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 9 )
    • ►  Agustus ( 1 )
    • ►  Mei ( 3 )
    • ►  April ( 1 )
    • ►  Februari ( 2 )
    • ►  Januari ( 2 )
  • ►  2016 ( 41 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 6 )
    • ►  September ( 10 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  Juni ( 8 )
    • ►  April ( 2 )
    • ►  Maret ( 6 )
    • ►  Februari ( 4 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2015 ( 8 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 3 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Juni ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ▼  2014 ( 21 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Agustus ( 4 )
    • ►  Juli ( 5 )
    • ►  Mei ( 1 )
    • ▼  April ( 3 )
      • Terdidik vs Sampah
      • Inspirasi Gerak Berjamaah
      • Tentang Ke(tidak)sungguhan
    • ►  Maret ( 2 )
    • ►  Januari ( 4 )
  • ►  2013 ( 58 )
    • ►  Desember ( 3 )
    • ►  Oktober ( 6 )
    • ►  Agustus ( 10 )
    • ►  Juli ( 8 )
    • ►  Juni ( 3 )
    • ►  Mei ( 5 )
    • ►  April ( 5 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 10 )
    • ►  Januari ( 5 )
  • ►  2012 ( 14 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  September ( 4 )
    • ►  Juli ( 3 )
    • ►  Mei ( 2 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 1 )
  • ►  2011 ( 15 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Agustus ( 2 )
    • ►  Juni ( 4 )
    • ►  Mei ( 1 )
    • ►  April ( 2 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2010 ( 1 )
    • ►  November ( 1 )

Hi There, Here I am

Hi There, Here I am

bout Author

Feny Mariantika Firdaus adalah seorang gadis kelahiran Sang Bumi Ruwai Jurai, Lampung pada 25 Maret 1990.

Fe, biasa ia di sapa, sudah gemar menulis sejak duduk di bangku SMP. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi puisi dan cerita perjalanan.

Perempuan yang sangat menyukai travelling, mendaki, berdikusi, mengajar, menulis, membaca dan bergabung dengan aneka komunitas; relawan Indonesia Mengajar - Indonesia Menyala sejak tahun 2011 dan Kelas Inspirasi pun tidak ketinggalan sejak tahun 2014.

Bergabung sebagai Bidan Pencerah Nusantara sebuah program dari Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs membuat ia semakin memiliki kesempatan untuk mengembangkan hobinya dan mengunjungi masyarakat di desa-desa pelosok negeri.

Saat ini ia berada di Barat Indonesia, tepatnya di Padang setelah menikah pada tahun 2019.Pengalaman mengelilingi Indonesia membuatnya selalu rindu perjalanan, usai menghabiskan 1 tahun di kaki gunung bromo, 3,5 tahun di Papua,1 tahun di Aceh, 6 bulan di tanah borneo, kini ia meluaskan perjalanannya di Minangkabau. Setelah ini akan ke mana lagi? Yuk ikutin terus cerita perjalanannya.

Followers

Copyright 2014 TULIS TANGAN .
Blogger Templates Designed by OddThemes