Terdidik vs Sampah

Kembali ke ibukota, berarti kembali pada aneka rutinitas dan pemandangan yang cukup menyesakkan. Banjir, bau sampah, macet, pengamen, pengemis, gelandangan, bendera partai, perang klakson, asap rokok dan aneka rupa ” aksesoris ” yang sudah menjadi ciri khas dari ibukota.

Dan hal yang sangat mengganggu mata adalah tumpukan atau ceceran sampah plastik bekas botol minuman pun bungkus makanan, bungkus permen, hingga sisa rokok. Yang menjadi catatan penting, sampah - sampah tersebut tidak hanya ditemui di pinggir jalan atau pasar tetapi juga kita temui di lingkungan pendidikan, sekolah dan kampus. Sayangnya, kebiasaan buruk yang menjadi awal dalam kerusakan lingkungan belum benar-benar dipahami bahkan oleh yang terdidik.

Ketika diluar sana, banyak sekali komunitas yang tengah berteriak untuk penghijauan, untuk menjaga bumi dari kerusakan, di tempat - tempat lain bahkan dengan terbuka membiarkan bumi hancur perlahan tanpa ada upaya apapun. Padahal, dengan tidak membuang sampah sembarangan, kita sudah melakukan hal  bermanfaat untuk lingkungan dan bumi kita.

Lagi- lagi sangat disayangkan, ketika banyak orang yang menganggap dirinya paham dan mengerti tetapi dengan sadar dan sengaja tetap melakukan kerusakan.
 
 
Mulai dari diri sendiri! Buktikan kepedulian mu terhadap bumi.
 
#Save Our Earth#

Share this:

0 komentar :