TULIS TANGAN

By Feny Mariantika Firdaus

    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
Home All post
Betapa istimewanya satu waktu ini. Bukan sekadar waktu di mana mentari akan lahir, bukan juga sekadar di mana harapan bisa kembali diajukan. Tetapi lebih dari itu, di mana nafas begitu jelas terdengar dalam hening, sesekali suara anak pipit bernyanyi, seperti pagi ini, mengawali hari dengan sebuah do'a atas nikmat hidup dan bahagia setiap mengingatNya. 

MengingatNya menjadi salah satu bentuk romantisme kami. Mengingat betapa Allah begitu mencintai dan mengasihi, betapa Allah ada dan nyata. 

Suatu pagi di Bandung, saya semakin merasakan kenikmatan yang Allah berikan. Betapa hidup begitu membahagiakan. Bertemu dengan banyak orang baik, dijauhkan dari orang-orang yang tidak baik. Lalu apa kurangnya dari semua yang Allah berikan? Alhamdulilah tidak ada. 

Dan di waktu subuh, dalam keheningan yang sempurna saya memahami bahwa perasaan sepi dan sendiri nyatanya hanya sementara. Sebab Allah menggantinya dengan banyak hal yang membahagiakan. Allah adalah jawaban dari semua pertanyaan, termasuk pertanyaan tentang rasa sepi yang sering datang dan pergi. Bisa jadi, hubungan kami belum konsisten, masih sering saya "meninggalkan" Allah untuk hal-hal yang tidak baik. Tetapi Allah tentu saja selalu membersamai, bahkan dalam keburukan sekalipun. Allah ada untuk terus menjaga dan membawa saya kembali. Berulang kali, hingga nanti saya tidak lagi menjadi insan yang bebal dan bisa bertahan di jalan yang hanya kebenaran di sana. Suatu saat nanti, proses ini akan membawa saya pada satu muara, kebaikan. 

Alhamdulilah, alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur
Meski disambut langit Bandung yang begitu kelabu, tetapi senyum tidak henti-henti diterbitkan. Rongga dada berkembang dan kepis begitu tidak teratur, seperti ada kebahagiaan yang tiba-tiba menyergap. 

Kembali ke Ibukota yang hanya berdurasi 2 pekan ini membuat saya memutuskan untuk berkunjung ke Kota  yang pernah menjadi saksi bahwa saya pernah berusaha untuk mengembangkan mimpi sata di salah satu universitas di sini. Ah itu hanya satu cerita dari banyak tumpukam cerita di Kota Kang Emil ini. 

Kali ini saya berkunjung hanya untuk mengobati rindu. Awalnya saya sudah merencanakan untuk melakukan perjalanan ke sini, seorang diri seperti biasa. Tetapi kali ini saya putuskan untuk mengontak satu per satu teman yang seingat saya berdomisili di Bandung. 

Setelah mendapat banyak kabar dari teman yang beraneka ragam, akhirnya ada seorang teman yang Alhamdulilah ready untuk menjadi host saya selama 24 jam di sini. 

Dan saat menuliskan ini, saya tengah menikmati keramaian di sepanjang jalan daerah Pasteur. Ruas jalan yang tidak begitu luas, dengan bangunan yang nampak sesak di sisi kanan pun kiri. Ah ya, tidak banyak yang berubah dengan Bandung, masih seperti dulu, like home. 

Rencananya di waktu yang sangat sempit ini, saya akan menikmati kesejukan Lembang, menikmati kuliner-kuliner yang saya rindukan. Duh, saya sudah tidak sabar untuk memanjakan perut saya dengan menu-menu masakan Sunda yang saya banget! 

Kalau dipikir-pikir, Bandung masih cukup loveable untuk dihuni. Menghabiskan masa tua di tempat yang damai, di mana hampir semua orang ramah dan saling peduli. Di mana kenangan akan tumbuh dan besar serta mati di tempat ini. 

Alright then, happy weekend everyone :) 
Mari berbahagia 
Love from Bandung 
Karena hidup terlalu banyak rasa, terlalu banyak harapan, terlalu banyak impian, terlalu antusias, terlalu berambisi, hasilnya jadilah seperti ini. Tidak heran jika di negara Jepang, Korea, India dan banyak negara lainnya memiliki angka kejadian bunuh diri sangat tinggi. Mengapa? Banyak sekali alasannya.

Tidak hanya karena himpitan ekonomi, kemiskinan, meski rata-rata paling banyak memang disebabkan oleh hal tersebut. Terlahir dari keluarga miskin, lingkungan miskin, tidak bisa sekolah, tidak tahu akan makan apa, melakukan tindakan kriminal, berujung pada penjara atau depresi berat akhirnya bunuh diri.

Selain itu juga karena pola asuh dan pergaulan yang tidak terkontrol, patah hati, banyak remaja puteri yang kemudian hamil, tidak tahu harus melakukan apa, malu, tidak berani mengatakan kepada keluarga, laki-laki yang menghamili cuci tangan lalu pergi tanpa dosa, meninggalkan ia lengkap dengan penderitaanya, lalu terbawa pada kondisi di mana ia tidak mampu melakukan apa-apa dan merasa tidak memiliki harapan lagi, dan akhirnya jalan yang dipilih dengan bunuh diri. 

Saya harus mengakui bahwa hidup memang sangat tidak mudah. Terlebih dari bagi orang yang memiliki kepribadian seperti saya, perfeksionis, berambisi dan selalu memikirkan banyak hal dengan detail dan seriuse. Tipe kepribadian seperti ini tentu saja sangat mudah depresi, sangat rentan terhadap stress, tidak bisa cuek dan santai seperti di pantai. Apalagi jika belum memiliki coping stress atau bahasa sederhananya adalah cara mengalihkan atau menyalurkan stress. Bisa jadi salah satu penyabab banyaknya kejadian bunuh diri adalah karena seseorang sudah tidak mampu mengelola tekanan yang terlalu kuat di dalam diri. Sebab tekanan ini bukan main sangat menganggu dan sangat melemahkan diri. 

Saya pernah mengalami depresi yang berkepanjangan  beberapa waktu yang lalu. Penyebabnya tentu saja bukan karena hal-hal sepele, tetapi ini perkara besar dan menyangkut kehidupan saya. Sebagai tenaga kesehatan, saya cukup peduli dan cukup menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan saya, khususnya dengan mood (suasana hati) saya. Dalam satu bulan, saya bisa mengalami mood swings hampir 25 kali. Artinya hampir setiap hari.Perubahan suasana hati saya bisa dipicu dengan hal yang sangat kecil, contohnya rekan kerja terlambat, mitra kerja mengubah jadwal seenaknya, menelpon orang rumah tidak diangkat, dan lain-lain. 

Menyadari bahwa hal tersebut tidak baik bagi saya dan orang lain, saya mencoba menganalisa kesehatan mental saya. Saya mencoba melakukan bipolar test secara online berulang kali, hasilnya negative, kemudian saya berdiskusi dengan sahabat saya yang sarjana psikologi, dan ia menyarankan saya untuk memeriksakan diri jika sudah merasa sangat terganggu dengan perubahan mood atau emosi yang sering lepas kontrol. Kemudian saya mencari psikolog yang berada di tempat saya berdomisili, membuat janji lalu bertemu.

Lebih dari satu jam kami berbincang, mulai dari memperkenalkan diri hingga bercerita tentang banyak hal, tentang banyak perasaan yang mungkin selama ini hanya Tuhan dan hati yang mengetahui. Saya bercerita hingga dengan nafas yang berat, hingga air mata mengalir, hingga semua perasaan tumpah ruah. Lalu psikolog saya memberikan hasil, Alhamdulilah mental saya tidak sakit, prognosisnya masih bagus, bahkan sangat baik ketika saya menyadari bahwa ada tekanan yang tidak sehat di dalam diri dan saya mencari bantuan untuk itu. 

Saya sangat bersyukur dengan proses ini karena kemudian membantu saya untuk mentreatment diri sendiri dengan tepat. Kesehatan jiwa, kesehatan mental memang sangat amat penting dan perlu di jaga, sebab tanda dan gejalanya tidak mudah untuk dideteksi seperti penyakit pada fisik. 

Itu sebabnya kita disarankan untuk memiliki teman bicara, teman berbagi, agar tidak memendam segala sesuatu seorang diri. Karena memang setiap orang miliki keterbatasan, termasuk dalam mengelola emosi dan mengelola masalah. 

Saya sangat bersyukur mendapati bahwa saya tidak gila dan tidak mau gila. Salah satu pesan psikolog saya adalah biarkan diri untuk marah pada saat memang seharusnya marah, jangan ditahan terlalu sering. Ungkapkan ketidaksukaan jika memang tidak suka, jangan terlalu sering menahan perasaan-perasaan negatif. Tidak ada manusia yang sempurna, jadi tidak perlu menuntut dan membuat semuanya sempurna. Kamu oke, kamu bisa, dan kamu layak untuk mendapatkan kebahagiaan dan reward untuk diri kamu sendiri. 

Because perfectionism will kill you slowly

Well, yuk sehat lahir dan batin !
Jika berkunjung ke Papua dan mencari kuliner khas Papua, pasti semua orang akan mencari menu yang bernama Papeda. Iya, salah satu menu utama atau makanan utama masyarakat pribumi yang berasal dari olahan sagu,  yang sudah siap santap lengkap dengan menu pendamping seperti sayur kuah ikan, tumis kangkung dan bunga pepaya, serta sambal colo-colo (bahan-bahan sambal yang hanya dipotong-potong lalu dicampur menjadi satu) atau jenis sambal lainnya. Yummy!

Sayangnya, siang ini saya menu makan siang saya adalah bubur Manado. Jadi, yang akan saya tulis pun bubur Manado :)


Bubur Manado yang saya santap siang ini merupakan bubur Manado yang kedainya berada di Kota Jayapura, di distrik Jayapura Utara. Bersebelahan tepat di samping Bank Mandiri dan pertokoan. Mencari menu ini tidak semudah mencari cotto Makassar apalagi nasi Padang, sehingga harus 'sungguh-sungguh" mencari jika ingin menyantapnya. Dan di kedai ini salah satunya.

Bubur Manado bagi saya pribadi memiliki cita rasa yang khas. Selain rasa bubur nasi yang gurih dan tidak terlau banyak, campuran aneka sayuran seperti kangkung, bayam, labu dan jagung membuat makanan ini memiliki rasa yang ajaib. Belum lagi saat dilengkapi dengan potongan kecil ikan asin dan tahu goreng. Cita rasa bubur Manado seolah membuat semua rasa menyatu di dalam mulut kemudian melebur seketika. Enak!

Di kedai ini, bubur Manado dihargai tidak terlalu mahal, hanya Rp. 18.000 per porsi, porsi yang disediakan juga tidak terlalu banyak dan bisa disesuaikan. Boleh ditemani dengan es teh atau es jeruk, sesuai dengan selera. 

Nah, bubur Manado ini bisa jadi salah satu referensi buat kamu yang malas masak, sedang program diet dan bosen dengan menu yang biasa ada di sekitar kantor kamu. 

Selamat mencoba!
Oktober, bukan sebuah kebetulan jika 3 dari 7 orang dari keluarga saya lahir di bulan ini. Bulan Oktober seperti memiliki keistimewaan tersendiri karena di bulan ini, Adik bungsu saya berulang tahun pada tanggal 02 Oktober, sementara hari ini 08 Oktober adik perempuan saya yang berulang tahun dan besok 09 Oktober, Mamak yang berulang tahun. MasyaAllah

Di keluarga kami, memang tidak ada budaya merayakan ulang tahun. Hanya saja, pasti di hari tersebut ada semacam syukuran kecil-kecilan yang tujuannya adalah berkumpul, kebersamaan dan saling berbagi kebahagiaan. Dan ya, saya merindukan moments itu. 

Selamat Ulang Tahun, 

Tut (panggilan untuk adik bungsu)
Kita memang berjarak, kamu kerap menjadi trouble maker di rumah, kamu selayaknya anak bungsu pada umumnya. Kamu manja, sombong dan punya selera tinggi. Kita sering beradu kalimat karena hal-hal tersebut. Tapi bagaimana pun hubungan kita, Tut tetap adik yang baik, adik yang membanggakan dan membahagiakan. Selamat ulang tahun, semoga kamu semakin tumbuh menjadi lelaki dewasa, menjadi pemimpin diri sendiri dan orang lain yang bijak, semoga Allah senantiasa membersamai kamu di setiap langkah, setiap pikiran dan tindakam kamu. Semoga kasih sayang kamu ke keluarga senantiasa kamu jaga dan rawat, selamat ulang tahun! 

Selamat Ulang Tahun, 

Ndo ( panggilan untuk adik perempuan)
Adik perempuan yang tidak terasa sudah beranjak dewasa. Adik perempuam yang begitu ordinary dan pemalu. Adik perempuan yang memiliki suara yang bagus tapi tidak berani go public, adik perempuan yang suka sekali dengan kucing, adik perempuam yang selama ini diimpikan ketika belum punya adik perempuan. Dan ya, I miss you already, Ndo. Selamat ulang tahun, jangan pernah pesimis dengan kemampuan kamu, semoga angka dua puluh satu bisa jadi tanda bahwa kamu bukan lagi gadis kecil, kamu sudah menjadi perempuan dewasa yang luar biasa. Semoga impian-impian Ndo satu per satu bisa menjadi nyata. We may not always together, but we still love and care each other. 

Selamat Ulang Tahun,

Mamak
Perempuan yang tidak akan pernah ada penggantinya di dunia ini. Perempuan yang rela menahan segala rasa untuk puterinya, untuk anak-anaknya, untuk keluarganya. Perempuan mulia yang dibawah kakinya surga berada. Mamak yang selalu jadi tempat pulang, pangkuannya selalu tersedia, kasih sayangnya tidak akan pernah ada duanya. Selamat ulang tahun,Mamak. Selalu ada doa yang terjaga untuk Mamak, selalu ada kerinduan yang disimpan untuk Mamak. Seorang Ibu yang kerap menahan tangis saat rindu pada puterinya. Mamak, semoga keberkahan selalu Allah curahkan, semoga Mamak sehat, semoga Mamak selalu bahagia, semoga impian-impian Mamak masih bisa kita wujudkan. Terimakasih sudah menjadi Ibu yang terbaik di dunia ini, terimakasih sudah berkenan mendampingi kami sampai hari ini. “Alloohummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”. 

Selamat milad ya Tut,Ndo,Mamak, barakallahu fii umrik. Semoga Allah senantiasa mengikat kita dalam kasih sayangNya, menyatukan kita dalam surgaNya, menjaga kita dari segala keburukan, dan memberikah keberkahan kepada keluarga kita. Aamiin ya Rabb..


Kita memang tidak akan bisa memilih lahir dari perempuan yang seperti apa, keluarga yang bagaimana, tetapi rasa syukur saya tidak pernah berkurang sebab memiliki mereka sebagai keluarga saya. Dan di kehidupan mana pun, jika saya bisa meminta, maka saya tetap menginginkan mereka sebagai keluarga saya, Ibu saya,Bapak saya, dan Adik-Kakak saya. Allaahummaghfirlii Dzunuubii Waliwaalidayya Warhamhumaa Kamaa Robbayaanii Shoghiiron. Walijamii'il Muslimiina Walmuslimaati, Walmu'miniina Wal Mu'minaati Al Ahyaa'i Minhum Wal Amwaati, Wataabi' Bainanaa Wa Bainahum Bil Khoiraati, Robbighfir Warham Wa Annta Khoirur Raahimiina, Walaa Haula Walaa Quwwata Illaa Billaahil 'Aliyyil Adhiimi.


Ditulis oleh seorang anak perempuan, kakak perempuan di ujung perantauan yang selalu merindukan rumah. 
Langganan: Komentar ( Atom )

Ruang Diskusi

Nama

Email *

Pesan *

Total Pageviews

Lates Posts

  • Tentang Kematian
    Tulisan ini dibuat bukan karena stress melewati masa pandemi ini ya. Tetapi memang, kematian sudah biasa menjadi isu yang datang dan pergi d...
  • Hal Tersulit
    Orang bilang hal tersulit di dalam hidup adalah memaafkan. Bisa jadi tidak semua sepakat tentang itu. Tetapi kali ini saya bagian dari yang ...
Seluruh isi blog ini adalah hak cipta dari Feny Mariantika. Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ▼  2022 ( 1 )
    • ▼  September ( 1 )
      • Filterisasi Hidup
  • ►  2021 ( 20 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  April ( 10 )
    • ►  Maret ( 1 )
    • ►  Februari ( 2 )
    • ►  Januari ( 6 )
  • ►  2020 ( 2 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2019 ( 2 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  April ( 1 )
  • ►  2018 ( 24 )
    • ►  November ( 1 )
    • ►  Oktober ( 1 )
    • ►  September ( 3 )
    • ►  Agustus ( 1 )
    • ►  Juni ( 2 )
    • ►  Mei ( 4 )
    • ►  April ( 3 )
    • ►  Maret ( 7 )
    • ►  Februari ( 2 )
  • ►  2017 ( 20 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 9 )
    • ►  Agustus ( 1 )
    • ►  Mei ( 3 )
    • ►  April ( 1 )
    • ►  Februari ( 2 )
    • ►  Januari ( 2 )
  • ►  2016 ( 41 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 6 )
    • ►  September ( 10 )
    • ►  Juli ( 1 )
    • ►  Juni ( 8 )
    • ►  April ( 2 )
    • ►  Maret ( 6 )
    • ►  Februari ( 4 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2015 ( 8 )
    • ►  November ( 2 )
    • ►  Oktober ( 3 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Juni ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2014 ( 21 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Agustus ( 4 )
    • ►  Juli ( 5 )
    • ►  Mei ( 1 )
    • ►  April ( 3 )
    • ►  Maret ( 2 )
    • ►  Januari ( 4 )
  • ►  2013 ( 58 )
    • ►  Desember ( 3 )
    • ►  Oktober ( 6 )
    • ►  Agustus ( 10 )
    • ►  Juli ( 8 )
    • ►  Juni ( 3 )
    • ►  Mei ( 5 )
    • ►  April ( 5 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 10 )
    • ►  Januari ( 5 )
  • ►  2012 ( 14 )
    • ►  Desember ( 1 )
    • ►  September ( 4 )
    • ►  Juli ( 3 )
    • ►  Mei ( 2 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 1 )
  • ►  2011 ( 15 )
    • ►  September ( 1 )
    • ►  Agustus ( 2 )
    • ►  Juni ( 4 )
    • ►  Mei ( 1 )
    • ►  April ( 2 )
    • ►  Maret ( 3 )
    • ►  Februari ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2010 ( 1 )
    • ►  November ( 1 )

Hi There, Here I am

Hi There, Here I am

bout Author

Feny Mariantika Firdaus adalah seorang gadis kelahiran Sang Bumi Ruwai Jurai, Lampung pada 25 Maret 1990.

Fe, biasa ia di sapa, sudah gemar menulis sejak duduk di bangku SMP. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi puisi dan cerita perjalanan.

Perempuan yang sangat menyukai travelling, mendaki, berdikusi, mengajar, menulis, membaca dan bergabung dengan aneka komunitas; relawan Indonesia Mengajar - Indonesia Menyala sejak tahun 2011 dan Kelas Inspirasi pun tidak ketinggalan sejak tahun 2014.

Bergabung sebagai Bidan Pencerah Nusantara sebuah program dari Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs membuat ia semakin memiliki kesempatan untuk mengembangkan hobinya dan mengunjungi masyarakat di desa-desa pelosok negeri.

Saat ini ia berada di Barat Indonesia, tepatnya di Padang setelah menikah pada tahun 2019.Pengalaman mengelilingi Indonesia membuatnya selalu rindu perjalanan, usai menghabiskan 1 tahun di kaki gunung bromo, 3,5 tahun di Papua,1 tahun di Aceh, 6 bulan di tanah borneo, kini ia meluaskan perjalanannya di Minangkabau. Setelah ini akan ke mana lagi? Yuk ikutin terus cerita perjalanannya.

Followers

Copyright 2014 TULIS TANGAN .
Blogger Templates Designed by OddThemes