Banyak 'Bonus' di Pangandaran

Jakarta- Pangandaran
Trip yang sengaja direncanakan untuk melepaskan semua 'belenggu' yang sudah berkarat.
Berharap kembali dengan senyuman^^

Biarkan rasa sakit ini semakin memenuhi hati. Mengalir mengikuti darah hingga pembuluh terkecil. Hingga persendian dan pori merasakan luapan dari rasa perih yang mengharapkan aku tumbuh menyempurnakan hidup.
Semakin pusat pikir memutar daya, semakin kelenjar lakrimal dengan deras meluruhkan kristalnya. Mengadu pada siapa? Mengadu pada Tuhan tak bosan ku lakukan. Tetapi mungkin ujian kesabaran belum lulus. Hingga harus memperpanjang waktu. Entahlah, kadang ku enggan melihat senja padam. Merasakan saat fajar menjelang.
Mungkin rasa syukur masih jauh untuk ku gapai..

Perjalanan kali ini menggugah hati untuk banyak menangguhkan rasa. Melihat lagi hati yang pernah ku goreskan luka. Aku ingin bercerita dengan dirimu sendiri. Seperti dahulu kita kerap berceloteh dalam sepi.
ah, mungkin ini yang ku sebut rindu. Ada deburan, ada gemuruh, pula ada gelombang. Tatapan ku nanar, nafas mengembang dan mengempis. Sebenarnya ku ingin bercerita. Tentang rasa yang ku sebut rindu. Dalam gelisah  ke temukan ia membuncah, meluapkan resah. 

benar, aku rindu.  Pada masa dimana kita memulai cerita. 
ya, Aku rindu detik kita. Menghempas amarah, menghanyutkan penat, mengubur kecewa dibalik gundukan pasir ! begini aku dalam rindu.

Sahabat, aku tak pandai mewujudkan rasa ku dalam sebuah narasi. Dalam rangkaian perjalanan ini, tujuan  ku menemui mu adalah untuk bercerita.  Tentang hidup, hidup yang berirama. Tentang hidup yang harusnya ku syukuri namun seringkali menjadi tumpakan kutukan benci.

Ah, entahlah teman! Ku resah tanpa batas. Bosan pula jenuh.  meski ada kalanya ku syukuri semua ini. Namun aku tetap saja hanya seorang kaktus yang sendiri ditengah sahara. Aku tetap hidup meski kerap terhempas angin gurun. Aku tetap hidup meski terik membuat ku menyiangi air.
ah, lagi lagi harus ku desahkan ketidaksyukuran ku ini.




Pangandaran 29 mei 2011, dalam ramai tetap ku bergelut dengan perasaan seorang diri.
*ALL PICTURES BY IRFAN KUMI

Share this:

0 komentar :