Buitenzorg
Simponi Buitenzorg
Temaram
Damai
Tenang
Bau tanah usai gerimis memburu
Basah menjamu cuping hidung
Dalam cinta berkata cinta
Dalam kenangan bercerita cinta
Memilih
Memutuskan
Berpaling
Dan Menyatu
..................................................
Berbeda perjalanan ku kali ini. Meski selalu tanpa rencana. Pada akhir pekan pertengahan bulan ini, diputuskan untuk akhirnya mempererat silaturahmi dengan seseorang yang belum lama dikenal. seorang gadis yang ia kenal melalui jejaring sosial. Tak mengapa, persaudaraan bisa disimpulkan melalui media apapun.
Gadis itu bernama TUR ASIH. Gadis yang dilahirkan tepat pada tanggal 06 Januari 1990. Gadis berhati 'dieng'. Gadis yang menawan dan tak sembarang. Memulai jalinan kawan diantara ada dan tiada. Saling mengumbar cerita, tawa dan duka.
Aku memulai perjalanan ini sejak pukul 11.00 wib. Berangkat dari asrama maharani menuju terminal kampung melayu kemudian dilanjutkan menuju stasiun tebet. menyenangkan tentunya! Tak ada satupun perjalanan ku yang hambar tanpa rasa.
Seperti yang aku katakan, tak ada perjalanan ku tanpa rasa. Siang itu ku bubuhkan rasa manis untuk melegitkan perjalanan ini. Dengan balutan t-shirt putih, rok polkadot biru-putih, dan jilbab biru langit yang menyempurnakan keceriaan ku siang itu. Didalam kereta ku rasa sekali banyak pasang mata yang berburu pandang. Mungkin ada yang aneh dengan ku, atau energi positif yang terlalu memancar dari dalam diri ini?? aha, entahlah. Yang beradu dalam pikiran ku adalah pesan singkat yang membuat senyum tak berhenti mengembang. Perjalanan ini seolah menggambarkan aku akan bertemu dengan pujaan hati. Tampak riang tanpa duka.
Hingga kereta yang membawa ku terhenti tepat pada pemberhentian terakhir. Stasiun Bogor. Senyum semakin mengembang ketika aku bertemu dengan gadis 'dieng' yang ku sapa " Teh Asih ". Kala ku lantunkan sapaan padanya, ada yang bergetar didada. seperti ku temukan diri ku di dalam dirinya.
Sederhana, kami membincangkan tentang kesederhanaan. Ya, seperti kau yang memandang pelangi dengan polos. Berharap pelangi tak akan sirna. Itulah permintaan yang sederhana meski sulit untuk diwujudkan.Batin ku kian menggerutu. Entah mengapa rasa nyaman semakin membatu.
0 komentar :
Posting Komentar