(Bukan) Jera

Beginilah ketika rasa nyaman mulai menjalar pada sebuah interaksi antara kita. Namun sayangnya, ( mungkin ) kamu tidak menemukan titik temu.

Pasca kejadian satu tahun yang lalu, tidak seorang pun bisa dengan benar menjalin komunikasi dengan atau tanpa tujuan yang benar. Menjadi seseorang yang skeptis bukan pilihan, karena itu sesungguhnya sangat menyiksa.

Namun yang istimewa akan lenyap dan terganti dengan yang selalu ada

Tidak seorang pun, 
Bertahan tetap menyapa meski selalu di tanggapi biasa saja
 Tidak seorang pun,
Mampu menerima sikap dingin tanpa rasa
 Tidak seorang pun,
Dengan sabar mencoba menghibur dan menciptakan tawa
Tidak seorang pun,
Dengan sengaja bertanya " bagaimana hari kamu ? "

***

Ketika kita pernah memiliki rasa sakit yang tidak bisa di ukur, jelas saja ketika ada luka baru, rasa sakit yang tercipta tidak begitu menyerap rasa. Sudah pernah merasakan yang lebih sakit dari sekadar kesemuan belaka.

***

Keputusan untuk kembali membuka hati untuk orang lain tidak sepenuhnya tepat, tidak juga salah. Kehati-hatian dalam memilih teman bicara pun tidak sepenuhnya menghasilkan kebenaran. Tidak bijak rasanya, ketika ada rasa kecewa lantas menyudutkan mereka yang datang. Karena sebenarnya yang salah adalah seogok daging didalam sana. Yang membubuhi interaksi dengan rasa nyaman sehingga ia menyerap semuanya.

(Mungkin) seharusnya, tidak pernah melibatkan harapan pada sesama manusia.


Share this:

0 komentar :