Untuk mu (Imam ku)*

Betapa setiap kita mendambakannya, ketika sudah pada waktunya dewasa dan mampu untuk menggenapkan separuh agama kita dengan menikah, ketika diri menginginkan adanya sebuah pertemuan nun suci dengan seseorang yang namanya sudah tertulis di dalam buku Allah tanpa kita ketahui sebelumnya. Salah satu rahasia Allah dengan keikhlasan kita nanti kehadirannya.

Untuk mu (Imam ku)
Ada banyak hal yang sudah kita lalui sebelum kita di pertemukan. Ada banyak luka dan akhirnya bisa bertahan sebelum kita bertemu. Ada banyak duka sebelum tawa tercipta oleh kita. Banyak proses yang kita lewati untuk menjadi "kita".

Untuk mu (Imam ku)
Aku adalah hina sebelum kamu membuat aku berharga. Aku adalah sebagian sebelum kamu menjadikan aku utuh. Aku adalah pesan yang tak tersampaikan sebelum kamu membuat semuanya terang.

Untuk mu (Imam ku)
Allah selalu tunaikan janjinya. Dia berjanji akan memberikan yang terbaik untuk setiap kita. Kamu adalah wujud janjiNya. Siapapun kamu adalah yang terbaik dari Allah.

Untuk mu (Imam ku)
Ada salah yang aku perbuat maka benarkanlah. Ada jalan yang aku lalui sesat maka tuntunlah. Ada perkara yang aku perbuat samar maka perjelaslah.

Untuk mu (Imam ku)
Seseorang yang tidak hanya elok wajahnya, tetapi juga hatinya. Allah tidak hanya menjadikan kamu pemimpin atas diri mu sendiri tetapi atas diri ini dan keluarga kita, nanti. Allah menjadikan aku dan anak-anak kita sebagai makmum istimewa atas kepemimpinan mu.

Untuk mu (Imam ku)
Sebab rida mu adalah rida Allah, maka ridailah aku. Sebab senyum mu adalah bahagia ku,maka tersenyumlah meski kita sulit. Sebab pesan mu adalah wajib ku, maka berikanlah pesan-pesan itu untuk aku tunaikan. Sebab kamu adalah imam ku,maka terimalah.


*Tulisan ini terinspirasi dari lagu yang di nyanyikan oleh Oki Setiana Dewi. Sebuah lagu dengan lirik yang manis, sederhana dan jujur. Di nyanyikan oleh suara yang merdu,

Share this:

0 komentar :