Jendela
Jendela, aku pernah menjadi penggemar setianya. Duduk dengan penuh harap tanpa melepaskan pandangan ke luar. Menanti sosok penuh senyum di luar sana. Iya, aku pernah..
Menjadi sebuah batas antara harapan dan kenyataan. Ada seseorang yang tengah menanti kebahagiaan yang dibawa dari luar jendela. Dengan hati yang bercampur cemas juga doa-doa yang masih berupaya.
Sebab, melalui jendela aku bisa melihat langit biru bergaris putih meski hanya dari jarak sepenggal batas. Melalui jendela aku bisa melihat kumpulan rintik air yang menjadi hujan deras tanpa membuat aku menjadi kuyup. Melalui jendela aku bisa merasakan kebahagian meski hanya sepotong bagian. Sebab melalui jendela, aku tidak perlu berjalan terlalu jauh dan melukai langkahku. Meski aku tahu, dengan berada di balik jendela, ada hati yang meradang hanya untuk menunggu.
0 komentar :
Posting Komentar