I Feel You
Begitu jauh jarak yang dibentangkan untuk sebuah ikhtiar
dalam hidup. Bisa jadi, banyak duka yang disimpan di dalam "kotak suara"
lantas dihanyutkan pada doa-doa yang berisi rasa syukur. Hanya kita berbeda dalam cara. Aku selalu membuat duka itu terasa, sementara kamu menjadikannya sebuah makna dibalik tawa. Begitukah Allah menciptakan kita? Mungkin karena serasi tidak melulu disusun oleh persamaan.
Kita
adalah insan yang tengah berupaya tanpa henti memperbaiki diri. Sebagai
manusia, kita memang diciptakan sempurna dengan akal- pikiran dan rasa -
perasaan. Lantas kita memiliki hati yang dengan mudah akan
berubah-ubah. Seperti yang Allah tuangkan dalam surahNya. Dan aku memahami
yang terjadi pada kita adalah kuasaNya.
Ada rindu
yang kita rias dengan senyum dan sapaan riang. Meski jauh dari dalam
kalbu, ada radang yang kian meluas oleh waktu. Rindu memadu adi kasih
dengan keluarga yang menjadi alasan kita untuk bertahan dalam ribuan
jarak.
Setiap
orang memiliki rasa ingin didengar. Bersandar pada batas yang tidak
pernah absen pun meninggalkan. Meski kadang, kita memahami bahwa
sandaran kita tidak lebih dari fatamorgana. Bisa jadi, kita tengah berpura-pura
tidak menyadari semuanya, demi terbitnya senyuman di hari ini.
Kita
selalu punya alasan untuk memandang sesuatu dari sisi baik. Kamu selalu
mengingatkan untuk selalu berkerumunan dengan pikiran-pikiran baik
terhadap apapun dan siapapun. Bisa jadi, ini menjadi salah satu alasan mengapa kamu
menjadi begitu terasa ada disini.
I feel you, Pertemuan
yang (mungkin) kita inginkan belum juga menjadi hari. Masih berada
dalam kantong mimpi yang tidak satu pun dari kita mengetahui
kenyataannya.Mungkin saja harapan yang ada di hati menjadi salah satu enegri untuk membuatnya ada. Meski kita mengharapkan akan ada sesuatu yang lebih istimewa dari sekadar harapan kita. Sebab kita selalu memercayai Allah akan membuatnya indah, lebih indah dari yang kita rencanakan.
0 komentar :
Posting Komentar