Selamat Milad,Mak

 " Selamat Milad,Mak. Semoga selalu diberkahi Allah "

Hening. Pagi itu masih disesaki dengan aneka jadwal pertemuan yang bertepatan dengan hari kelahiran Emak biologis saya. 9 Oktober 1963, lima puluh tahun yang lalu, seorang bayi perempuan lahir. Seorang bayi perempuan yang membuat sepasang petani merasa kebahagiaan yang paripurna.

Merayakan ulang tahun memang bukan menjadi budaya didalam keluarga kami, tidak ada kue lengkap dengan lilin. Hanya ada ucapan berisi doa- harapan yang selalu dipanjatkan pada Allah, seperti pagi ini. Saya selalu ingin menjadi orang yang pertama mengucapkan " selamat milad,Mak"

Di seberang telephone, terdengar suara Emak berubah menjadi sedikit parau. Sudah pasti beliau menangis. Tidak lama, kembali bercakap.
" Terimakasih,Nak. Selalu ingat dan selalu mengucapkan. Terimakasih "

Andai saya bisa mengucapkan langsung lengkap dengan mencium kedua tangan dan memeluk beliau, ah! Rindu sekali rasanya dengan perempuan yang kian berumur namun kian rupawan. 

Ketika saya tanyakan ingin kado apa, beliau menjawab " sudah lima puluh tahun belum juga punya cucu ya,nak "

Tentu saja kalimat tersebut membuat kami tertawa, sebagai anak gadis yang sudah dewasa, Emak sudah mulai meminta saya untuk memikirkan hal tersebut (membangun keluarga ). Topik ini menjadi topik yang selalu diminati oleh banyak orang -,-

Ah,Mak..
Semua akan datang tepat pada waktunya. Tidak ada yang terlambat. Hanya kita yang sudah terbiasa membuat semuanya seolah-olah terlambat atau terlalu cepat. Bukankah Allah yang berkehendak?


Selamat Milad Emak,
Jika Allah memberi pilihan untuk memilih orang tua dan Ibu pada kehidupan selanjutnya, sudah pasti hanya Emak yang saya pilih.
Kalaulah Allah memberi pilihan lagi dan lagi, tidak ada jawaban lain selain Emak.


Seorang perempuan yang memiliki kerelaan luas biasa
 memiliki kasih sayang tanpa tanya
memiliki kesabaran tanpa batas masa

Jika cinta terbesar hanyalah untuk Allah, maka setelahnya cukuplah pada perempuan yang selalu membuat saya rindu, Emak :)

Share this:

0 komentar :