Kemolekan Danau Sentani

Taken and edited by @Fenymariantika
Ada banyak keindahan alam yang tersedia di jagat raya. Aneka rupa, beragam warna. Papua, surga kecil jatuh ke bumi...

Salah satu objek wisata alam yang sangat dekat dari Kota Jayapura adalah Danau Sentani. Salah satu danau indah di Indonesia. Danau yang berada di bawah lereng Pegunungan Cagar Alam Cyclops yang memiliki luas sekitar 245.000 hektar. Kita bisa melihatnya dari berbagai sisi, berbeda tempat. Luas!

Saya sudah berulang kali menikmatinya. Kadang dari bahu jalan raya Yoka-Arso, terkadang dari bahu jalan Abepura-Sentani atau Sentani-Genyem. Apakah bosan? Tidak, tidak pernah sedikitpun.

Ini pemandangan yang saya abadikan saat sedang perjalanan Yoka-Arso

Danau Sentani seolah memiliki daya tarik yang tidak pernah habis. Selalu indah dan selalu memikat. Seperti ada kebahagiaan dan kedamaian yang lahir saat mengadahkan wajah kearahnya, saat melemparkan pandangan ke sisinya. 

Ia seperti ibu bagi mereka yang hidup bergantung dengan danau ini. Tidak hanya ikan atau makluk air yang berada di dalam danau, tetapi juga bagi manusia yang sejak dahulu tinggal dan hidup di tepi atau atas danau ini sebab terdapat 21 pulau kecil di sekitarnya.

Menjadi danau terbesar di Papua membuat danau ini sangat terkenal. Salah satu cara menikmati keindahannya adalah saat berada di pesawat, maka selalu ada moment di mana saya bisa merasakan jatuh cinta pada tempat ini, berulang kali. 

Dari Kota Jayapura menuju danau Sentani tidak membutuhkan waktu yang lama, cukup dengan 20-30 menit, tergantung menggunakan kendaraan apa. Roda dua pun empat, keduanya cocok untuk digunakan melintasi jalan menuju danau. Tidak ada biaya parkir, tidak ada biaya masuk ke lokasi mana pun. Hanya saja, kadang masih ada warga sekitar yang gemar meminta "uang parkir". Siapkan saja selembar atau dua lembar pecahan sepuluh ribu riupah jika memang ada yang meminta. 

Ini saya ambil saat berada di pesawat
Tidak hanya ada danau yang mengindahkan, tetapi juga dilengkapi dengan bukit-bukit penuh rerumputan. Semacam perpaduan yang begitu pas dan tidak ada pembanding. Serasi dan sangat imbang. Seolah tengah memanjakan mata dengan keduanya, tidak ingin berpaling, tidak ingin beranjak. Belum lagi jika berkunjung ke sini pada sore hari, ada angin lembut yang menyapa lantas membawa kita pada suasana tenang. Dan kala itu langit seolah sudah membuat perjanjian dengan senja hingga mereka mementaskan mega merah dengan begitu elegan. Dan kala siang dengan terik, maka kita bisa menikmati danau Sentani yang dipayungi oleh langit putih biru, dengan awan yang tertata rapih  diatas gunung dan bukit-bukit. Nampak gagah namu tetap teduh. Ah Tuhan, nikmat mana yang bisa kami dustakan?


Setiap tahun, terdapat Festival Danau Sentani (FDS) yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah setempat. Pada bulan Juni tepatnya.  Di sana kita tidak hanya disugukan oleh pemandangan alam, tetapi juga pameran kebudayaan warga lokal. Banyak sekali pertunjukan yang biasanya ditayangkan selama festival berlangsung. Nampak juga wisatawan asing menikmati festival ini. 

Jika berkunjung ke sini, jangan lupa bawa kembali sampah yang kalian hasilkan!
 

Share this:

0 komentar :