Positif Candu vs List Kontribusi
Wah tulisan macam apa ini yang judulnya saja sudah seperti itu? Eits, jangan berprasangka dulu karena sebenarnya saya akan membahas candu yang positif. Kali ini saya akan membahas bagaimana bisa melibatkan diri dalam lingkaran yang positif atau bahasa provokatifnya adalah positif candu!
Saya sering sekali bercerita dengan orang-orang yang saya rasa perlu mendengarkan cerita dari saya. Cerita bagaimana sejak sekolah menengah pertama saya sudah sibuk dengan kegiatan di luar kegiatan sekolah. Meski saya tinggal, hidup dan menuntut ilmu di sebuah desa atau kecamatan yang masih tertinggal, bukan berarti saya hanya menjadi remaja yang mengurung diri di kamar menanti perjodohan saja (kayak ada yang mau dijodhin sama gue aja!hahaha). Pada saat itu saya memutuskan untuk aktif sebagai anggota osis dan beberapa ekstra kurikuler lainnya. Bagi saya, ada kesenangan tersendiri ketika saya bisa bertemu dengan banyak orang, banyak guru, berlatih banyak hal dan memiliki kegiatan positif. Dan bisa sebagaihiburan karena di keseharian saya tidak lebih dari sekadar rumah dan sekolah. Maka, kegiatan ekstra ini sangat berarti bagi saya.
Kecanduan saya pada kegiatan serupa berlanjut hingga SMA. Tidak hanya 1 esktra kurikuler, melainkan hampir semua kegiatan tambahan di seolah saya ikuti. Mulai dari karya ilmiah remaja, OSIS, drumband, pramuka, rohis, kelas bahasa, menggola mading, paksibra hingga lomba dan olimpiade lainnya. Semua kegiatan tersebut berbeda jadwal sehingga saya masih bisa mengelolanya dengan baik.
Saat menjadi mahasiswa, meski di kampus saya minim kegiatan yang serupa, saya mencarinya hingga ke kampus lain bahkan ke komunitas-komunitas di Jakarta. Mulai dari komunitas menulis, keagamaa, pecinta alam, dan komunitas-komunitas penggiat masyarakat dan kerelawanan. Nah, maka jiwa dan passion saya kian terbentuk saat semua hal ini bisa saya lakoni hingga saat ini.
Banyak sekali rekan-rekan saya yang sering mempertanyakan aktivitas saya tersebut. Bahkan keluarga saya sendiri pernah mempertanyakan mengapa saya begitu peduli dengan hal-hal yang jika dipikir baik-baik bisa jadi bukan tanggungjawab saya.
Jawab saya sederhana, ini adalah candu, bahkan kadang lebih dari sekadar candu atau mungkin lebih tepatnya ini sudah menjadi kebutuhan. Terbukti dengan taman baca yang saya buat ketika saat bertugas sebagai Pencerah Nusantara atau masih terlibat aktif mengikuti komunitas Kelas Inspirasi Jawa Timur pada tahun 2014. Menginisiasi Kelas Inspirasi Jayapura saat pindah tugas ke Papua, terlibat dalam kegiatan taman baca di Sentani, Kabupaten Jayapura, dan aneka kegiatan yang berusaha dikembangkan di manapun saya berada. Atau 'kefanatikan' saya sebagai relawan Indonesia Mengajar yang bersedia menginisiasi Indonesia Menyala di daerah-daerah.
Dunia sosial bagi saya memiliki tempat tersendiri, hingga bekerja di lembaga sosial menjadi pilihan yang tepat bagi saya saat ini, dengan demikian saya tidak hanya bekerja mengembangkan diri dan karir tetapi juga tetap lekat dengan mereka, masyarakat yang sebenarnya membutuhkan apa yang kita kerjakan dengan susah payah.
Saat ini saya berada di ujung barat Sumatera yakni di Aceh. Meski terlihat sudah maju baik secara pembangunan maupun manusianya, tetapi saya merasakan hal yang berbeda, di mana culture yang ada masih membentuk sebagian mereka tidak jauh berbeda dengan kondisi mereka 10-20 tahun yang lalu. Maka melalui pengembangan program kesehatan di sini, saya juga melibatkan diri dalam pengembangan kerelawanan di sini. Di mana masih banyak celah agar bisa berbuat banyak dan menebarkan kebaikan dan membawa perubahan yang positif untuk masyarakat yang membutuhkan di Aceh khususnya.
Saya secara pribadi berupaya mengajak siapapun teman bicara saya untuk tidak frozen society terhadap permasalahan di sekitar. Sebab masalah-masalah kecil dan sepele bisa jadi besar tatkala tidak satupun orang peduli akan hal tersebut. Contoh keci saja sampah, jika kita hanya mengandalkan petugas kebersihan untuk membersihkannya, maka kota bersih dan indah akan menjadi impian belaka. Sebab mereka tidka 24 jam bertugas, sementara kita menghasilkan sampah 24 jam tanpa henti.
Ajakan saya tidak selamanya persuasif yang baik, kadang saya bubuhi dengan sarkasme atau nyinyiran juga ketika saya memang sudah tidak mampu berbicara dengan baik. Karena sebagai personal, saya sangat geram harus menyaksikan praktik-pratik tidak sehat yang ada di sekitar kita. Seperti ada gimick yang menuliskan " SD 6 tahun, SMP 3 tahu, SMA 3 tahun, kuliah 4 tahun maish buang sampah? yg lo pelajarin apa aja??". Kita bisa bayangin perasaan orang yang pertama kali menulis itu seperti apa? Tentu saja sudah teramat geram dengan kebiasaan masyarakat kita untuk masalah pengelolaan sampah.
Belum lagi masalah-masalah lainnya. Nah, salah satu misi yang saya emban adalah bagaimana kamu, teman kamu, tetangga kamu, teman saya, tetangga saya bisa sadar dan peduli nih dengan masalah-masalah yang ada di sekitar kita. Bayangin deh kalau ada 10 anak yang tidak bisa membaca tetapi ada 1 orang yang bisa lalu mengajarkannya, maka masalah 10 anak tadi bisa terselesaikan. Saat ini akar masalah dari masalah yang ada di negara kita apa sih? Salah satunya hal yang sedari tadi saya bahas kan? Lalu apa jalan keluarnya? salah satunya dari tadi juga sudah dibahas choi..
Singkat cerita, saya pingin ajak kamu-siapapun kamu yang baca blog ini untuk membuat list masalah yang ada di sekitar kamu 10 aja. Ambil kertas dan pensil atau pen, kamu pikirin baik-baik, kamu tulis satu-satu masalah yang ada di sekitar kamu dan dampak buruknya itu terasa oleh banyak pihak. Nah kalau sudah dapat, kamu tulis lagi apa yang bisa kamu lakukan untuk membantu menyelesaikan masalah itu. Catatan, tulis yang sekiranya bisa kamu lakukan aja. Contoh: di sekitar rumah saya banyak sampah plastik, yang bisa saya lakukan untuk mengatasi itu adalah dengan tidak membuang sampah plastik yang dihasilkan oleh rumah saya ke area pembuangan itu. Atau contoh lain, di sekitar rumah saya ada parit atau irigasi rumah tangga, warna airnya hitam dan tidak mengalir. Halyang bisa saya lakukan adalah membersihkan irigasi tersebut dengan mengajak teman-teman saya yang kebetulan rumahnya di sekitar rumah saya. Contohnya seperti itu.
Kita bayangkan jika kecanduan kita pada hal-hal yang baik dan bermanfaat seperti ini, maka kita bisa optimis dengan perkembangan negara kita kedepannya. Abaikan deh status kamu saat ini, jangan bingung atau minder bisa melakukan apa jika kamu saat ini adalah seorang siswa atau mahasiswa atau bahkan anak yang putus sekolah. Coba saja dulu bikin list yang tadi, maka pasti kamu bisa menemukan apa yang bisa kamu lakukan. Kecanduan hal yang positif dan membawa manfaat itu menyehatkan dan membahagiakan loh!
Tunggu apalagi, list dan share ya apa yang kamu dapatkan dari pengalaman seru ini.
0 komentar :
Posting Komentar