Jurnal Hari Keempat

Hafaaza semakin tumbuh, begitu pula dengan emosinya. Sementara saya, masih belum memiliki kelapangan rasa sabar, hingga tak jarang saya melakukan kesalahan. Bagaimana ini?

Begitulah keseharian kami. Saya sering diliputi rasa bersalah lantaran membersamai anak yang semakin aktif. Alih alih mengamati setiap aktivitasnya, malah membuat saya kerap menjadi monster. Contoh saja ketika ia saya beri kebebasan di jam bermain, ia begitu intim bermain dengan tanah dan bunga kaktus, yang padahal saya baru saja menyapu dan mengepel lantai. Saya yang kebetulan freak clean ini langsung emosi dan ya, sebuah cubitan gemes mendarat ke paha gemesnya. Jangan ditiru ya, ini termasuk kekerasan dan hal ini jelas tidak baik, saya tengah berjuang agar tidak mengulangi hal itu. 

Btw, hari ini aktivitas Hafaaza masih berbeda dengan rutinitasnya di weekday. Weekend memang dia full bersama Yanda. 

Pagi-pagi, saya di dapur. Sementara ia dan Yanda nya ada di halaman rumah. Mereka sedang bertugas menyanut rumput yang tumbuh subur di halaman rumah. Saya sesekali mengintip dari jendela. Memastikan Hafaaza bermain dengan baik. 

Terang saja ia sangat menikmatinya, ia memegang gagang sapu, membuat gerakan seolah olah sedang menyapu lantai, sambil bersenandung dan melihat Yanda menyabut rumput. Mereka nampak menikmati kegiatan pagi mereka ini, begitupun dengan saya. Sayangnya, saya tidak sempat mendokumentasikannya. Untuk kegiatan ini, Hafaaza saya beri 2 bintang ⭐️⭐️. 


Lalu setelah mereka selesai bersih-bersih, kami sarapan. Aktivitas selanjutnya yang kami amati adalah ketika Yanda dan Hafaaza menonton pertandingan sepak bola di lapangan yang cukup jauh dari rumah. Di sana Hafaaza juga sempat berkenalan dengan hewan hewan yang baru yaitu sapi dan kambing. Menurut Yanda, Hafaaza cukup menikmati dan excitied dengan pertandingan bola dan hewan hewan yang baru. Untuk aktivitas ini, kami memberinya ⭐️⭐️. 



Yang terakhir adalah aktivitas saat Hafaaza berlatih berenang di pemandian Lubuk Minturun. Salah satu pemandian alami yang ada di Kota Padang. Di sini juga ada Ikan Larangan yang merupakan local wisdom dan ada historinya sendiri. Nah di pemandian ini, Hafaaza kami kenali dengan alam, dengan ikan, dan tentu saja ia latihan berenang (sebenernya latihan mandi tanpa nangis karena air dingin). Untuk aktivitas ini, Hafaaza samgat senang ketika bermain dengan ikan. Tetapi ia tetap menangis ketika mulai masuk ke air yang memang sangat dingin. Untuk itu saya memberinya ⭐️⭐️⭐️. 


MasyaAllah yah membersamai anak tumbuh, begitu banyak pelajaran yang bisa dievaluasi. Tapi bagaimanapun juga, Hafaaza semakin tumbuh dengan hebat, terimakasih ya sayang! 


#harike4

#tantangan15hari

#zona8bintang

#semuaanakadalahbintang

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

Share this:

0 komentar :