Muhasabah Pagi


Aku menemukannya di pagi hari yang sepi. Hanya ada suara angin dan udara yang melalui saluran pernafasan. Hening lagi sunyi. Sesekali ku dengar suara anak burung pipit, hanya sesekali. Aku memimilih duduk di rerumputan yang hampir menguning. Mengabaikan buliran air yang membuat mereka menjadi basah. Aku kembali tertegun, kembali pada ingatan-ingatan, tentang hidup yang sudah dijalani selama ini, tentang kekeliruan dan tentang masa depan. 

Aku meneruskan moment ini hingga matahari mulai meninggi. Seolah menyadarkan bahwa sudah waktunya beranjak. Esok pagi bisa kembali untuk melanjutkan apa yang sudah dimulai. Alam nampak menjadi salah satu tempat berpulang ketika langkah kian melemah, selain sujud malam yang kian dirindukan. 

Saat mereka mengatakan bahwa aku seharusnya tidak perlu memikirkan hidup terlampau keras, sebab tidak baik untuk aku, sayangnya, aku belum menemukan formula untuk menurunkan kadar dalam memikirkan kehidupan yang tengah dijalani. Aku, seseorang yang memang terlalu menginginkan semua sempurna, semua sesuai dengan apa yang aku design di dalam pikiran, seolah lupa bahwa bukan aku yang mengatur semua, bukan aku yang memiliki hidup. Aku terlalu memaksa kemampuan yang sangat terbatas, lantas Tuhan mengingatkan kembali melalui banyak peristiwa bahwa aku hanya manusia biasa, perempuan biasa yang jauh dari kesempurnaan. 

Pada titik ini, aku seharusnya semakin terlatih untuk menerima kehadiran kejutan Tuhan. Berkat yang kadang diabaikan dan tidak diakui keberadaannya. Padahal Tuhan sudah sangat berbaik hati, tidak pernah berhenti memberikan kasih sayang meski berwujud ujian. 

Mengakhiri September dengan tidak menumpah-ruahkan air mata lagi. Sebab pasti selalu ada cara untuk bisa bahagia. Kadang, kita sendiri yang membuat hati merana dengan angan-angan atau harapan semu. Maka berhentilah untuk menipu diri sendiri. Hidup selalu memberikan pilihan dengan hitung-hitungan, maka kita perlu mempertimbangkan segala sesuatu dengan sangat bijak dan realistis. 

Barangkali manusia yang beruntung itu salah satunya adalah yang memiliki kesempatan untuk menikmati pagi lengkap dengan waktu untuk bermuhasabah diri. Semoga Tuhan senantiasa mengasihi, semangat pagi!

Share this:

0 komentar :