Hujan di Bulan September
Salah satu waktu terbaik untuk berdoa adalah tatkala hujan turun dari langit. Karena hujan selamanya akan menjadi berkat. Ia berpulang, menuju bumi, meresap kembali ke tanah, sebelum akhirnya ia melewati proses penguapan dan atas izin Tuhan kemudian menjadi buliran yang di sebut hujan.
Hujan adalah nyanyian bagi sebagian orang, menjadi sahabat, menjadi ruang yang nyaman, menjadi alunan yang begitu menenangkan. Hujan di bulan September, ia turun bersamaan dengan doa-doa yang dinaikan. Doa-doa yang dipanjatkan oleh hati yang selalu menumbuhkan harapan, meski berulang kali tenggelam bersama senja, namun pagi membangunkannya kembali.
Hujan yang membawa kebaikan, seolah setiap tetesnya menjadi tetesan yang berisi satu doa. Lalu tidak terhitung lagi berapa banyak doa yang dikandung oleh banyaknya tetesan air hujan. Ada banyak harapan, setiap kita yang mengharapkan kebaikan, mengharapkan impian yang menjadi kenyataan. Kini doa tidak hanya berwujud kedua tangan yang diangkat untuk meminta, tidak hanya berwujud sujud yang dipanjangkan untuk memohon, tetapi juga berwujud tetesan hujan yang dilapisi oleh dzikir, usaha dalam mengingat Tuhan pencipta alam, hati yang terus berusaha mengingat dan bersyukur. Berharap Tuhan selalu memperkenankan.
Hujan di bulan September, seolah memahami benar apa yang terjadi saat ini. Saat di mana hati sudah berhenti pada satu titik yang ditemui. Ia seolah tengah mendapati, ada hati yang tetap menanti.
Hujan di bulan September, seolah memahami benar apa yang terjadi saat ini. Saat di mana hati sudah berhenti pada satu titik yang ditemui. Ia seolah tengah mendapati, ada hati yang tetap menanti.
Hujan di bulan September,
Tidak terhitung lagi
0 komentar :
Posting Komentar