Me Time

Entah bagaimana saya bisa menjalani dan menikmati hidup seperti ini. Bangun setiap pagi, melakukan aktivitas yang sama di pagi hari. Nyaris selalu sama, tidak ada yang berbeda termasuk menyempatkan diri untuk menatap sosok yang ada di dalam cermin seraya mengucap syukur. Alhamdulilah

Saya termasuk seseorang yang lekas bosan, lebih menyukai hidup yang dinamis. Tidak jarang rekan mengatakan bahwa hidup saya begitu banyak kejutannya. Iya, saya pun merasa seperti itu. Tuhan memang begitu handal dalam mengatur segala sesuatunya. Termasuk rasa bosan, jenuh juga penat yang datang.

Sebagai anak rantau yang hidup sebagai anak kost, saya banyak menghabiskan waktu di luar. Delapan jam untuk bekerja, artinya saya menghabiskan waktu di kantor selama delapan jam, jam lima sore adalah jam pulang kerja. Jika saya sedang tidak ingin pulang ke rumah lebih awal, biasanya saya akan menghabiskan waktu di toko buku, atau menonton film di bioskop, atau sekadar beraktvitas di depan laptop dengan fasilitas wifi di cafe. Dan paling banyak saya melakukan itu semua seorang diri. Hah? apa tidak memiliki teman ?

Teman, tentu saja saya memiliki teman seperti kebanyakan orang. Saya berada di Jayapura hampir tiga tahun. Menjadi sangat merugi ketika saya tidak memiliki satu teman pun. Namun dalam hal ini, dalam menghabiskan waktu sehari yakni 24 jam, paling banyak memang saya habiskan seorang diri. Selain kondisinya memang seperti itu, saya juga bukan tipikal perempuan yang nyaman untuk selalu beraktivitas dengan orang lain. Males ribet, saya sering beranggapan seperti itu. Ketika harus membuat janji bertemu dengan teman, lalu si teman tidak on time, kemudian saya menunggu dengan suasana hati yang sudah berubah, dan bla bla bla, hingga akhirnya ada waktu yang terbuang dengan perasaan yang tidak menyenangkan.Contoh lain, ketika ke toko buku, saya biasanya pergi ke toko buku setelah jam pulang kantor. Jika mengajak teman-teman yang notabene kantornya berbeda, belum tentu mereka bisa, padahal saya sudah menunggu misalnya. Begitu pun saat menonton atau sekadar nongkrong. Saya memang tidak ingin kebahagiaan saya bergantung dengan orang lain, siapapun.

Saya merasa me time atau waktu untuk diri sendiri memang penting untuk dilakukan, agar bisa mengenal lebih jauh diri sendiri. Supaya benar-benar mengetahui apa yang dibutuhkan, apa yang disukai dan tidak disukai, benar-benar melakukan perjalanan menuju diri sendiri, yang terkadang bisa menjadi perjalanan yang melelahkan karena terlalu banyak jalan yang berputar-putar tanpa titik temu karena hati dan pikiran pun tidak seimbang. 

Dan akhirnya, saya harus mengakui bahwa saya terlalu menikmati waktu bersama diri sendiri, meski mungkin berlebihan pun menjadi tidak baik :D

Share this:

0 komentar :